Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi berbagi pesan yang populer di Indonesia, WhatsApp mendukung program pelatihan Pegiat Cek Fakta Liputan6.com, yang merupakan anggota resmi dari Jaringan Pemeriksa Fakta Internasional (IFCN). Dukungan ini diberikan untuk melawan hoaks yang sudah merajalela.
Komunitas pegiat Cek Fakta Liputan6.com beranggotakan sekitar 2.000 orang dalam grup WhatsApp dan relawan independen dari seluruh Indonesia. Mereka mengumpulkan informasi viral yang mungkin adalah hoaks dan mengirimnya ke Liputan6.com untuk diverifikasi.
Setiap anggota komunitas kemudian mengedarkan lagi fakta yang telah diverifikasi ke lingkaran grup masing-masing. Saat ini, WhatsApp juga melibatkan jaringan komunitas ini untuk menyosialisasikan langkah-langkah ABC, yakni Amati konten pesan, Baca sampai habis, Cek sumber informasi, untuk melawan hoaks.
Advertisement
"WhatsApp sangat berkomitmen memberantas isu disinformasi yang marak, inilah sebabnya kami terus-menerus membarui produk kami guna berkontribusi terhadap tantangan sosial ini," kata Sravanthi Dev, Direktur Komunikasi WhatsApp APAC saat konferensi pers virtual bertajuk: 'Hempaskan Hoaks Semudah ABC: Jari Pintar untuk Negeri', Kamis (19/11/2020).
Sementara itu, Wakil Pemimpin Redaksi dan Manajer Program Pemeriksa Fakta Liputan6.com, Elin Yunita Kristanti, optimistis dukungan dari WhatsApp bisa membantu menangkis hoaks yang selama ini beredar.
"Masyarakat Indonesia cenderung mudah termakan disinformasi, apalagi terkait isu sensitif seperti SARA atau isu yang sedang naik daun. Maka, meningkatkan kewaspadaan terhadap informasi yang menyesatkan semakin diperlukan," ujar Elin.
"Dengan mempraktikkan langkah-langkah ABC yang hanya membutuhkan beberapa menit saja, kita semua dapat berandil membekali sesama dengan informasi yang benar dan bersama memerangi hoaks, apalagi mengingat kita akan segera menghadapi Pilkada 2020," kata Elin melanjutkan.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
WhatsApp Membendung Disinformasi
Selain meluncurkan kampanye, WhatsApp dalam beberapa tahun ini juga telah menyesuaikan rancangan produknya untuk membendung disinformasi. Pertama, WhatsApp membatasi ketentuan jumlah penerusan pesan (forwarded message) menjadi hanya ke lima kontak dalam satu waktu, sehingga jumlah pesan yang diteruskan menurun hingga 25 persen.
Kemudian WhatsApp memperkenalkan label 'diteruskan/forwarded' (panah tunggal) dan 'sering diteruskan/highly forwarded' (panah ganda), mendorong agar pengguna berpikir dua kali sebelum meneruskan lagi pesan tersebut. WhatsApp juga membarui pengaturan Privasi Grup sehingga pengguna dapat meningkatkan keamanan privasi mereka.
Awal tahun ini, WhatsApp membatasi supaya pesan yang telah sering diteruskan hanya dapat diteruskan kepada satu orang atau grup pada satu waktu. Upaya ini menekan jumlah penerusan pesan yang telah berkali-kali diteruskan hingga 70 persen.
Perubahan-perubahan produk ini mencerminkan komitmen WhatsApp dalam mengurangi disinformasi. Ke depannya, WhatsApp juga akan terus memprioritaskan pengembangan produk yang dapat membantu mengatasi penyebaran disinformasi.
Â
Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.