Liputan6.com, Jakarta - CEO Layanan Kesehatan Masyarakat Inggris (NHS), Simon Stevens menyebut pihak yang kerap menyebarkan hoaks sebagai orang tak bertanggung jawab. Ia juga menilai hoaks bisa membahayakan masyarakat di tengah pandemi covid-19 yang belum selesai.
Beberapa pekan terakhir beredar sejumlah video tentang keadaan Rumah Sakit (RS) di Inggris. Dalam video tersebut mengklaim bahwa keadaan RS tidak seburuk yang digambarkan selama ini.
Tak pelak video tersebut tersebar viral di media sosial dan aplikasi percakapan. Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson sampai meminta masyarakat lebih dewasa untuk tidak menyebarkan video hoaks tersebut.
Advertisement
"Mari kita langsung ke pokok masalah. Jika ada yang bilang covid-19 adalah hoaks maka itu merupakan kebohongan," ujar Stevens seperti dilansir Richmond& Twickenham Times.
"Penyebaran hoaks seperti itu sangat tidak bertanggung jawab. Mereka bisa membunuh orang dan juga menyakiti hati tenaga medis yang telah bekerja keras menyelamatkan pasien yang kritis," ujarnya menambahkan.
"Hal seperti itu sangat merusak moral. Apa yang disebarkan sangat omong kosong dan jelas tidak benar."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement