Cek Fakta: Tidak Benar Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Tolak Disuntik Vaksin

Beredar kabar dokter dan perawat di RS Purwakarta menolak disuntik vaksin. Benarkah?

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2021, 19:24 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 15:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Kabar tentang Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Menolak Disuntik Vaksin (sumber: Facebook)
Gambar Tangkapan Layar Kabar tentang Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Menolak Disuntik Vaksin (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang dokter dan perawat di salah satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook The Rocky Gerung pada 9 Januari 2021.

Akun Facebook The Rocky Gerung mengunggah artike berjudul "Viral Video Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Tolak Disuntik Vaksin" yang dimuat situs nalars.com.

"Viral Video Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Tolak Disuntik Vaksin," tulis akun Facebook The Rocky Gerung.

Konten yang disebarkan akun Facebook The Rocky Gerung telah 2.200 kali dibagikan dan mendapat 129 komentar warganet.

Benarkah dokter dan perawat di salah satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin? Berikut penelusurannya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar dokter dan perawat di salah satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin.

Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Kepala Dinas Kabupaten Purwakarta, dr Deni Darmawan. Dr Deni mengatakan bahwa video yang menampilkan dokter dan perawat di Purwakarta yang seakan-akan menolak vaksin ternyata hanya sebatas candaan.

"Enggak benar (menolak vaksin). Itu meme tiktok saja," kata dr Deni kepada Liputan6.com, Rabu (13/1/2021).

Menurut dr Deni, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Purwakarta mengkritik keras para dokter dan perawat yang terlibat dalam video tersebut.

"IDI Purwakarta mengkritik keras," ucap dr Deni.

Bahkan, kata dia, direktur hingga jajaran manajemen rumah sakit tempat dokter dan perawat itu merekam video juga sudah dimintai keterangan. 

"Tadi pagi sudah dipanggil ke badan kepegawaian," ungkap dr Deni.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga meluruskan kabar tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, kabar dokter dan perawat di salah satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin awalnya viral lewat rekaman video di TikTok.

Emil mengaku, pihaknya sudah menelusuri kabar tersebut. Ternyata, video yang dibuat oleh sejumlah tenaga medis itu hanya sebatas candaan.

"Saya sudah telusuri, itu main-main. Mengobati stres, main tiktok, main rekam video tapi setelah ditelusuri tidak ada niat (menolak vaksin)," kata Emil saat menyampaikan keterangan persnya di Bandung, Jawa Barat, Senin 11 Januari 2021.

Emil memastikan bahwa pihaknya sudah menegur para tenaga medis yang terlibat pembuatan video tersebut.

"Ini sudah kami tegur, yang namanya hiburan, main-main jangan menggunakan isu-isu yang sedang sensitif. Sehingga itu diterjemahkan kepada orang menjadi serius, dan menimbulkan opini-opini yang tidak perlu," tambah Emil.

Emil mengimbau kepada semua pihak agar menahan diri dan tidak mengangkat isu Covid-19 sebagai bahan candaan.

"Jadi saya titip di situasi pandemi, semua orang capek, semua orang stres, hindari mencari hiburan-hiburan menggunakan isu-isu yang sangat sensitif seperti itu. Mohon jangan diulangi lagi," ucap Emil.

 

Kesimpulan

Kabar dokter dan perawat di salah satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin ternyata tidak benar.

Faktanya, video dokter dan perawat yang itu hanya sebatas candaan dan tidak ada niat menolak vaksin. Konten yang disebarkan akun Facebook The Rocky Gerung masuk kategori palsu.

 

(Arie Nugraha)

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya