Liputan6.com, Jakarta- Penundaan kembali keberangkatan jemaah haji Indonesia menuai beragam reaksi, sejumlah informasi tentang keputusan pemerintah tersebut pun beredar di media sosial. Namun, kita perlu mewaspadainya agar tidak percaya pada informasi hoaks.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputarĀ ibadah haji, hasilnya sebagian informasi terbukti hoaks.
Baca Juga
Berikut hoaks seputar ibadah haji:Ā
Advertisement
1. Arab Saudi Tolak Berikan Kuota Haji 2021 untuk RI
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Arab Saudi menolak memberi kuota haji 2021 untuk Indonesia. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Dhien Doank, pada 4 Juni 2021.
Unggahan tersebut berupa rangkaian foto tangkapan layar enam artikel media online terkait pelaksanaan ibadah haji 2021.
Kemudian foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Harusnya sebagai menteri agama Yaqut menjadi menteri yang terdepan dalam kejujuran, tapi apa yang terjadi, pemerintah Arab Saudi menolak memberikan kuota haji pada RI, dia sebarkan kebohongan busuk dengan mengatakan Indonesia tidak memberangkatkan haji demi keselamatan jamaah".
Benarkah klaim Arab Saudi menolak memberi kuota haji 2021 untuk Indonesia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Arab Saudi menolak memberi kuota haji 2021 untuk Indonesia tidak benar.
Arab Saudi belum mengeluarkan instruksi apapun berkaitan dengan pelaksanaan haji tahun ini, sampai artikel ini diturunkan.
Ā
2.Ā Foto Pria 91 Tahun dan Istrinya yang Gagal Ibadah Haji
Ā
Ā Cek Fakta Liputan6.comĀ mendapati foto yang diklaim pria 91 tahun dan istrik gagal ibadahĀ haji. Foto tersebut diunggah akun Facebook Arifin Dwi Cahyono, pada 8 Juni 2021.
Foto pria 91 tahun dan istri gagal ibadahĀ hajiĀ menampilkan sorang lelaki dan perempuan yang telihat sudah lanjut usia sedang menunjukan KTP.
Dalam foto tersebut terdapat keterangan sebagai berikut:
"Kisah haru
Pria 91 thn menabung selama 30 thn agar bisa berhaji dengan istri...
Akhirnya cuma bisa menangis karena gagal haji"
Benarkah klaim foto pria 91 tahun dan istri gagal ibadahĀ haji? Simak penelusuranĀ Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com,Ā klaim foto pria 91 tahun dan istri gagal ibadah haji tidak benar.
Dua orang lansia dalam foto tersebut justru telahĀ menunaikan ibadah haji pada 2018.
Ā
3. Video Pernyataan Ma'ruf Amin DikaitkanĀ dengan Peniadaan Keberangkatan Haji 2021
Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim videoĀ Ma'ruf AminĀ tentang penggunaan dana haji untuk infrastruktur terkait dengan peniadaan keberangkatan ibadahĀ hajiĀ 2021.
Klaim videoĀ Ma'ruf AminĀ tentang penggunaan danaĀ hajiĀ untuk infrastruktur terkait dengan peniadaan keberangkatan ibadah haji 2021 tersebut diunggah akun FacebookĀ Dunia Davinci, pada 6 Juni 2021.Dalam video tersebut menayangkan Ma'ruf Amin sedang diwawancarai awak media yang membicarakan dana haji.
Berikut transkrip pembicaraan Ma'ruf Amin dalam video tersebut:
"Digunakan untuk SUKUK, SUKUK itu Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan itu sudah mendapatkan fatwa dari dewan syariah nasional Majelis Ulama Indonesia dan saya sudah tandatangani itu untuk kepentingan infrastruktur dan lain-lain.
Justru dana haji itu harus digunakan pada proyek-proyek yang aman, yang misalnya itu penggunanya itu pemerintah, seperti misalnya jalan, lapangan terbang, kemudian juga pelabuhan atau nanti ada skema syariahnya ada dan sudah ada. Jadi saya kira begitu karena si jamaah haji sudah memberikan kuasa pada pihak pemerintah kementerian agama untuk dikelola."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Ma'ruf Amin : Saya yang Tanda Tangani Fatwa MUI Soal DANA HAJI untuk PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR !!!Selasa, 1 Agustus 2017Sumber : Berita Satuhttps://wartakota.tribunnews.com/.../maruf-amin-saya-yang...#IbadahHaji2021 #TidakDiselenggarakan#MarufAmin #TandaTangan #FatwaMUI #DanaHaji #PembangunanInfrastruktur"
Benarkah klaim videoĀ Ma'ruf AminĀ tentang penggunaan danaĀ hajiĀ untuk infrastruktur terkait dengan peniadaan keberangkatan ibadah haji 2021? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com,Ā klaim video Ma'ruf Amin tentang penggunaan dana haji untuk infrastruktur terkait dengan peniadaan keberangkatan ibadah haji 2021 tidak benar.
Video tersebut terjadi pada 2017 sebelum Ma'ruf Amien menjabat sebagai Wakli Presiden dan tidak terkait denganĀ peniadaan keberangkatan haji 2021.
Ā
Ā
Ā
Simak Video Berikut
Berikutnya
4. BPKH Sebut Jemaah Tarik Dana Haji Terancam Tidak Bisa Berhaji Seumur Hidup
Kabar tentang Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyebut bahwa jemaahĀ hajiĀ yang menarik dana haji tidak bisa berhaji seumur hidup beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun FacebookĀ SyemilĀ pada 9 Juni 2021.
Akun FacebookĀ SyemilĀ mengunggah gambar tangkapan layar artikel berjudul "BPKH: Jemaah yang Tarik DanaĀ HajiĀ Konsekuensinya Kemungkinan Tidak Berhaji Seumur Hidup" yang dimuat situsĀ gelora.coĀ pada 8 Juni 2021.
"Boleh tarik dana, tapi ngancam... Innalilahi !!!....
#TogogDunguAkut," tulis akun FacebookĀ Syemil.
Konten yang disebarkan akun FacebookĀ SyemilĀ telah 6 kali dibagikan dan mendapat 36 komentar warganet.
Benarkah BPKH menyebeut bahwa jemaahĀ hajiĀ yang menarik dana haji tidak bisa berhaji seumur hidup? Berikut penelusurannya.
Ā
5.Ā Malaysia Dapat Tambahan Kuota Haji Saat Lockdown?
Kabar tentangĀ MalaysiaĀ mendapat tambahan kuotaĀ hajiĀ saat lockdown beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun FacebookĀ Nabila ZidaneĀ pada 4 Juni 2021.
Akun Facebook FansĀ Nabila Zidane menuliskan narasi berisi bahwa Malaysia mendapat kuotaĀ hajiĀ saat lockdown.
"Malaysia sedang lockdown aja bisa dpt tambahan kuota Haji. Nah Indonesia malah di stop. How come? why? alias kok isooook? Heraaan," tulis akun FacebookĀ Nabila Zidane.
Konten yang disebarkan akun FacebookĀ Nabila ZidaneĀ telah 31 kali dibagikan dan mendapat 40 komentar warganet.
Benarkah Malaysia mendapat tambahan kuotaĀ hajiĀ saat lockdown? Berikut penelusurannya.
Kabar tentang Malaysia mendapat tambahan kuota haji saat saat lockdown tidak benar. Faktanya, Malaysia memang mendapat tambahan kuota haji. Namun tambahan 10 ribu kuota haji itu tidak bisa digunakan saat ibadah haji 2021. Kuota haji tambahan itu bisa dimanfaatkan jika keadaan Covid-19 sudah pulih sepenuhnya.
Ā
6.Ā Jemaah Haji Indonesia Ditolak karena Berutang ke Pemerintah Arab Saudi
Kabar tentang jemaahĀ hajiĀ Indonesia ditolak karena memilikiĀ utangĀ dan tagihan ke Pemerintah Arab Saudi beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun FacebookĀ Aqkhila AzzarahĀ pada 4 Juni 2020.
Akun FacebookĀ Aqkhila AzzarahĀ mengunggah sebuah video yang berisikan diskusi antara ekonom Rizal Ramli dengan politisi Dedi Gumelar.
Video tersebut bersumber dari TikTok, dengan bertuliskan "Ada apa dengan Negara kita tercinta ini..? Dana jaminan sudah habisā¦..."
"Alasan kenapa jemaahĀ hajiĀ +62 ditolak ternyata bkn hanya krn Covid-19, tp jg krn tagihan2 yg belum dibayar oleh pemerintah ke Pemerintah Arab Saudi.
Simak," tulis akun FacebookĀ Aqkhila Azzarah.Ā
Konten yang disebarkan akun FacebookĀ Aqkhila AzzarahĀ telah 28 kali dibagikan dan mendapat 3 komentar warganet.
Benarkah kabar tentang jemaahĀ hajiĀ Indonesia ditolak karena utang dan tagihan ke Pemerintah Arab Saudi? Berikut penelusurannya.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar tentang jemaah haji Indonesia ditolak karena utang dan tagihan ke Pemerintah Arab Saudi ternyata tidak benar. Faktanya, Pemerintah Indonesia tidak punya utang atau tagihan yang belum dibayar yang terkait haji.Ā
Ā
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.comĀ merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atauĀ International Fact Checking NetworkĀ (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Ā
Cek Fakta Liputan6.com juga adalahĀ mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Ā
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalamĀ cekfakta.comĀ untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada timĀ CEK FAKTAĀ Liputan6.comĀ di emailĀ cekfakta.liputan6@kly.id.