Simak 6 Hoaks Seputar Aksi Kriminal yang Meresahkan

Berikut kumpulan hoaks seputar aksi kriminal

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Des 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar aksi kriminal belakangan ini tersebar di tengah masyarakat, kemunculan informasi palsu tersebut tentu menimbulkan keresahan.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri sejumlah informasi seputar aksi kriminal, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar aksi kriminal:

 

1. Foto Pelaku Perkosaan Santri di Bandung Kenakan Seragam Banser

Gambar Tangkapan Layar Foto yang Diklaim Pelaku Perkosaan Santri di Bandung Kenakan Seragam Banser NU (sumber: Facebook).

Sebuah foto yang diklaim pelaku perkosaan santri di Bandung, Herry Wirawan mengenakan seragam Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU) beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 Desember 2021.

Dalam foto tersebut, Herry tampak mengenakan peci dan seragam Banser NU. Terdapat juga narasi dalam foto tersebut.

"Ternyata di anggota Banser juga...," demikian narasi dalam foto tersebut.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 8 kali direspons warganet dan mendapat 4 komentar warganet.

Benarkah dalam foto itu pelaku perkosaan santri di Bandung, Herry Wirawan mengenakan seragam Banser NU? Simak hasil penelusurannya di halam ini.

 

2. Video Peristiwa Penculikan Anak

Sebuah video yang diklaim peristiwa penculikan anak beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu channel YouTube pada 7 Desember 2021.

Video tersebut memperlihatkan seorang pria yang tengah diamankan polisi. Saat diamankan, pria itu tampak membawa anak kecil. Ia mengaku bahwa anak tersebut merupakan anak kandungnya.

Saat diamankan ke dalam mobil patroli, si pria melakukan perlawanan, menendang seorang petugas, tidur terlentang di jalan raya. Video berdurasi 4 menit 22 detik itu kemudian dikaitkan dengan peristiwa penculikan anak.

"viralkan penculik anak bkn hoax tapi nyata," tulis salah satu channel YouTube.

Konten yang dibagikan channel YouTube tersebut telah 200 ribu kali ditonton dan mendapat 60 komentar warganet.

Benarkah video tersebut merupakan peristiwa penculikan anak? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

 

3. Kabar Muara Bungo Jambi Jadi Zona Merah Penculikan Anak

Kabar tentang wilayah Muara Bungo, Jambi jadi zona merah penculikan anak beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 1 Desember 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa kasus penculikan anak di Muara Bungo sudah meresahkan.

"Muaro bungo zona merah penculikan anak2 sudah meresahkan, Kepada pihak yg berwajib agar segera pantau dan tangkap biang kerok nya.

#POLSEKBUNGO#POLRESBUNGO

TKP (SD 144)"

"Yg sayang anak dijaga," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2 kali dibagikan dan mendapat 5 komentar warganet.

Benarkah wilayah Muara Bungo, Jambi jadi zona merah penculikan anak? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

4. Kabar Marak Penculikan Anak di Konawe Sultra

 Kabar tentang maraknya penculikan anak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 30 November 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar poster imbauan waspada penculikan anak. Dalam poster itu terdapat tulisan Polres Sidoarjo Kota. Berikut narasinya:

"BAPAK-BAPAK/IBU-IBU HARUS MENJAGA ANAK KITA DENGAN HATI-HATI!

PENCULIK SEDANG ADA DI SEKOLAH, PERUMAHAN, DAN KAMPUNG-KAMPUNG. DIA MENYAMAR SEBAGAI:

*PENJUAL

*PENGEMIS

*IBU HAMIL

*ORANG GILA

*DLL

Tolong disebarkan, Terima kasih"

Poster tersebut kemudian dikaitkan dengan maraknya kabar penculikan anak di Konawe, Sultra. Berikut narasinya:

"POLRES KONAWE

POLSEK UNAAHA

POLSEK WAWOTOBI

POLSEK TONGAUNA

POLSEK ABUKI

POLSEK PONDIDAHA

POLSEK SAMPARA

Agar sekiranya dapat memberikan kenyamanan kepada seluruh masyarakat kabupaten Konawe terkhusus kepada mereka bapak dan ibu dari anak2 mereka.

Konawe direndung masalah penculikan anak yg saat ini lagi marak dan tak segan2 para penculik melakukan aksi terang terangan.

Mohon sekiranya Bapak Kapolres melalui kasat Reskrim kepada team Buser Polres Konawe dilakukan tindakan tegas kepada para pelaku penculik persoalan ini sangat meresahkan masyarakat kab.konawe.

Atas perhatiannya saya mewakili seluruh masyarakat kab.konawe mengucapkan banyak terima kasih kepada BPK Kapolres dan jajarannya....

Jika masyarakat diminta dalam memnbantu aparat kepolisian kami selaku masyarakat siap untuk membantu🙏🙏🙏🙏🙏," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 4.500 kali dibagikan dan mendapat 308 komentar warganet.

Benarkah kabar marak penculikan anak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

5. Kabar Dua WN Malaysia Menculik dan Mengambil Organ Tubuh Anak-anak

Kabar tentang dua orang warga negara (WN) Malaysia menculik dan mengambil organ tubuh anak-anak beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 24 November 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tangkapan layar foto pria dan wanita yang diklaim sebagai pelaku penculikan anak.

Terdapat juga gambar selebaran tentang waspada penculikan anak yang diklaim dari Polda Jawa Barat. Kemudian ditambahkan narasi sebagai berikut:

"Tolong di ser seluruh insonesia mulai Sulawesi, Jo Jakarta, Palembang, Pekan baru Riau, Batam, Medan, padang, kota Sidempuan, panyabungan Sumatra Utara Mandailing Natal, Tarutung, sibolga, sipirok, sampai daerah toba Samosir, tolong kita saling jaga anak kita semua, mulai umur 1801 tahun, dan kirim kesemua grop, teman, dan buklik ya mau pun isragam, ini laporan dari PBB

Ini 2orang di bawah kabarnya orang malaysia yg culik anak buat di ambil organ tubuhnya

katanya 2 orang ini sudah masuk ke Indonesia.. jadi yg punya anak kecil hati2 buat jaga anak2nya"

"Hati-hati ya," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 18 ribu kali dibagikan dan mendapat 301 komentar warganet.

Benarkah ada dua orang warga negara (WN) Malaysia menculik dan mengambil organ tubuh anak-anak? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

6.  Kabar Sweeping Kendaraan Plat DW Usai Bentrok Antarpemuda di Makassar

Kabar tentang sejumlah orang akan melakukan sweeping terhadap kendaraan plat DW usai bentrok antarpemuda di Makassar, Sulawesi Selatan beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 28 November 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa sekolompok orang akan melakukan sweeping kendaraan berplat DW di Makassar.

"Ijin sekedar info terkini, smntra situasi di makasar memanas antara org bone dan palopo.. mereka saling tikam di jalan, plat kendaraan DW lgsung di tikam..

Ijin yg punya keluarga di makasar tlong di infokan," demikian konten yang disebarkan salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.200 kali dibagikan dan mendapat 47 komentar warganet.

Benarkah sejumlah orang akan melakukan sweeping terhadap kendaraan plat DW usai bentrok antarpemuda di Makassar? Simak hasil p penelusurannya di sini.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya