Studi Temukan Orang Depresi 2 Kali Lebih Mungkin Terpapar Hoaks Vaksin Covid-19

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang depresi lebih mudah percaya pada hoaks seputar vaksin covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 26 Jan 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoaks vaksin covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi menemukan bahwa orang yang depresi lebih mudah percaya pada hoaks seputar vaksin covid-19. Bahkan studi menyebut orang depresi dua kali lebih mungkin terpapar hoaks terkait vaksin covid-19 tersebut.

Studi ini dilakukan oleh Rumah Sakit Massachusetts pada 15.464 orang dewasa dari 50 negara bagian Amerika Serikat (AS) dan juga Washington DC. Studi ini dilakukan melalui survei di internet pada Mei hingga Juli 2021.

Beberapa pertanyaan dalam studi ini meliputi vaksin covid-19 dan mengukur gejala depresi. Studi menemukan bahwa tingkat depresi tiga kali lebih banyak ketimbang sebelum pandemi covid-19.

"Salah satu hal penting tentang depresi adalah bahwa hal itu dapat menyebabkan orang melihat dunia secara berbeda. Artinya, bagi beberapa orang yang depresi, dunia tampak sebagai tempat yang sangat gelap dan berbahaya," kata penulis utama studi tersebut Dr. Roy Perlis dilansir WebMd.

"Dalam studi ini kami bertanya-tanya apakah orang yang melihat dunia dengan cara ini mungkin juga lebih rentan untuk mempercayai informasi yang salah tentang vaksin. Jika Anda sudah berpikir dunia adalah tempat yang berbahaya, Anda mungkin lebih cenderung percaya bahwa vaksin itu berbahaya, padahal sebenarnya tidak," katanya menambahkan.

Perlis menekankan studinya bisa menjadi motivasi untuk orang yang depresi bisa mendapat perawatan selama pandemi. "Dengan mengatasi tingkat depresi yang tinggi maka kita dapat mengurangi kerentanan seseorang terhadap hoaks."

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya