Kominfo Galang Millenial Jadi Garda Terdepan Melawan Hoaks

Sebagai generasi melek teknologi, Millenial menjadi harapan untuk menangkal hoaks.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2022, 19:30 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi kominfo (Liputan6.com/Istimewa)
Ilustrasi kominfo (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menangkal hoaks, kaum millenial harus menjadi garda terdepan karena merupakan generasi yang melek teknologi. Merekalah kekuatan paling utama. Hal tersebut membuat kaum millenial merupakan generasi yang dapat menjadi getok tular bagi generasi sebelum dan setelahnya. 

“Tentunya anak-anak millenial sangat inheren dan sangat mengerti terkait dengan dunia digital saat ini. Generasi millenial menjadi garda terdepan untuk bisa membantu negara ini tetap kuat, tetap eksis, dan tidak terpengaruh oleh  kebudayaan ataupun ancaman asing,” ujar Kresna Dewanata Phrosakh, Anggota Komisi I DPR RI, pada webinar Kominfo dengan tema “Eksistensi Millenial dalam Menangkal Hoaks” (02/09/2022). 

Menurut Kresna, eksistensi millenial dalam menangkal haoks harus lebih ditekankan untuk lebih banyak mendapat, mencari, dan memfilter informasi. Sebab, millenial menjadi pasar terluas sehingga rawan untuk terpaparnya hoaks dalam konten yang disajikan. 

Generasi millenial memiliki tanggung jawab moral untuk membantu menjernihkan karena potensi hoaks selalu muncul untuk menjadi referensi generasi di bawahnya. Dan generasi millenial juga dapat menjadi tempat bertanya bagi generasi di atasnya,” kata Nyarwi Ahmad, S.I.P., M.SI., Ph.D, Akademisi Universitas Gadjah Mada. 

Chief Consultant Cyrus Network, Hafizul Mizan mengatakan millenial bukanlah sebagai objek, tetapi adalah sosok yang akan memimpin generasi di atas dan di bawahnya ke depan. Hal tersebut membuat millenial mengemban dua tanggung jawab dan memerlukan skill tertentu sebagai sarananya. 

Literasi digital diperlukan untuk mencari sumber-sumber yang terpercaya untuk membuktikan validitas, kemudian first principal thinking diperlukan untuk mempertanyakan suatu berita secara logis dan kritis, dan kemampuan sosial dan komunikasi dalam memilih pergaulan,” dia menjelaskan.

Hani Safanja/UPN Veteran Jakarta

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya