Penipuan Lewat SMS Masih Mengintai Mangsa, Kenali Ciri-Cirinya

Kalau kamu dimintai Nomor Kartu ATM, PIN, Kode OTP, dan data pribadi lain, segera hapus pesan karena ini adalah modus penipuan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Jan 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 19:00 WIB
Cek Fakta SMS dari Shopee
Cek Fakta SMS berhadiah dari Shopee

Liputan6.com, Jakarta- Pesan singkat atau SMS masih menjadi salah satu media bagi para penipu untuk menjebak korbannya. Meskipun teknologi pertukaran informasi kini sudah memiliki banyak platform dan media, teknik yang dilakukan hampir sama dengan phishing.

Smishing merupakan metode penipuan mencuri data pribadi melalui sarana SMS. Mengutip situs resmi BCA, biasanya, pelaku akan mengirimkan pesan berisikan link atau lampiran (attachment) yang memancing korban untuk memberikan data pribadi perbankan.

Kalau kamu dimintai Nomor Kartu ATM, PIN, Kode OTP, dan data pribadi lain, segera hapus pesan karena ini adalah modus penipuan.

Ciri-Ciri Smishing yang Perlu Diwaspadai

Pesan teks smishing biasanya akan dikirim oleh pelaku melalui SMS dengan berbagai bentuk format. Namun, secara tujuannya akan selalu sama yaitu mengambil dan mencuri data pribadi dari korban.

Pelaku tindakan smishing akan mengirim pesan dengan atas nama identitas palsu. Biasanya, mereka mengaku sebagai petugas bank, staff pemerintah atau yayasan, perwakilan instansi, lembaga keuangan, atau mengaku sebagai kawan lama.

Isi dari pesan teks smishing biasanya akan melampirkan sebuah link. Jika di klik, link ini akan mengarahkan penerimanya ke halaman mencurigakan yang menyerupai situs resmi.

Jika ditelusuri, dalam halaman tersebut ada formulir yang meminta kamu untuk memasukkan berbagai macam data. Data yang diminta biasanya bersifat rahasia seperti Nomor Kartu ATM, PIN, Kode OTP, dan lainnya. Jika memberikan data tersebut, penipu bisa mengakses rekening dan menguras habis uang di dalamnya.

Jika link pada pesan smishing secara otomatis mengunduh suatu aplikasi atau file, yang biasanya berisi virus atau software yang dirancang khusus untuk mengambil data-data rahasia yang ada pada ponsel atau gadget. Jika begitu, data dan privasi kamu akan dengan mudah diambil secara instan hanya karena kelalaian.

Cara Menghindari Smishing

Beberapa hal yang perlu diingat untuk dihindari ketika menerima pesan smishing:

1. Jangan Pernah Membalas Pesan Asing

Terkadang, ada waktunya kita sulit membedakan mana pesan SMS asli dan mana pesan smishing. Langkah awal adalah dengan cek terlebih dahulu kontak atau pengirim, jika merasa asing dan tidak jelas, abaikan untuk membalas pesan tersebut.

2. Jangan Akses Link Pada Pesan Mencurigakan

Pesan smishing biasanya akan berisikan informasi palsu seperti mendapat hadiah door prize, penawaran program menarik, berpura-pura menjadi kawan lama, atau menjanjikan hadiah uang atau produk gratis. Biasanya penipu menawarkan iming-iming dan meminta untuk akses link yang terdapat pada pesan tersebut. Hati-hati, karena ini adalah trik penipuan yang berusaha mengelabui kamu.

3. Jangan pernah membagikan data pribadi perbankan

Tujuan akhir dari penipu adalah meminta data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti Nomor Kartu ATM, PIN, Kode OTP, Kode CVV/CVC dan banyak lagi. Jika kamu mengindikasi ada yang meminta data-data tersebut, itu adalah modus untuk mencuri akses ke rekening BCA kamu. Jangan membagikan data pribadi ke siapa pun lewat sarana apa pun, apalagi lewat link mencurigakan.

Setiap jenis penipuan online biasanya akan berbahaya untuk data finansial yang biasanya akan disalahgunakan untuk mengakses akun bank yang kamu gunakan.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya