Update Hoaks Seputar Konflik Pulau Rempang, dari Kiriman Kendaraan Perang sampai Situasi Terkini

Kumpulan hoaks seputar konflik di Pulau Rempang

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Sep 2023, 14:31 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2023, 21:00 WIB
Pengiriman kendaraan perang ke daerah konflik Pulau Rempang jadi salah satu hoaks
Tangkapan layar salah satu hoaks seputar konflik di Pulau Rempang

Liputan6.com, Jakarta- Bentrokan antara masyarakat dengan aparat keamanan dalam pembebasan lahan di Pulau Rempang diiringi hoaks, keberadaan kabar palsu tersebut tentu dapat memperkeruh suasana.

Dari hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, terungkap sejumlah hoaks seputar konflik Pulau Rempang. Mulai dari penurunan kendaraan tempur hingga suasana di lokasi tersebut.

Berikut kumpulan hoaks seputar konflik di Pulau Rempang.

Video Ini Pengiriman Kendaraan Perang ke Daerah Konflik Pulau Rempang

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kendaraan perang dikirim ke daerah konflik Pulau Rempang, informasi tersebut diunggah salah akun Facebook, pada 16 September 2023.

Unggahan klaim video kendaraan perang dikirim ke daerah konflik Pulau Rempang menampilkan kendaraan menangkut tank sedang terparkir kemudian berjalan.

Dalam video tersebut juga terlihat sejumlah orang mengenakan seragam bermotif loreng hijau.

Dalam video tersebut terdapat tulisan "HEBOH TRUCKBAJA MEMENUHI PARIKIRAN PELABUHAN MERAK"

"NGGA TAU MAU DIKIRIM KEMANA DAN UNTUK DIPAKAI ACARA APA...?"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Kendaraan perang di pelabuhan merak???

Apakah mau nyebrang ke Sumatra??

Habis itu ke daerah konflik.

Ujung ujungnya Pulau Rempang.

Jika diharuskan, gw setuju jika Sumatra kepingin merdeka."

Benarkah klaim video kendaraan perang dikirim ke Pulau Rempang? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini...

Ustaz Abdul Somad Ditangkap Polisi karena Bantu Warga Pulau Rempang

Kabar tentang pendakwah ustaz Abdul Somad (UAS) ditangkap polisi karena membantu warga Pulau Rempang beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 17 September 2023.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi kabar bahwa ustaz Abdul Somad (UAS) ditangkap polisi karena membantu memberikan makanan dan dapur umum bagi warga Pulau Rempang.

"Jika UAS ditangkap Karena Memberi Saran Dapur Umum Untuk Rakyat Demontrasi Membela Warga Rempang berarti Semangkin Jelas Pemerintah Ini Serius Ngajak Perang Rakyatnya.

Jika Masyarakat Memperjuangkan Tanahnya Dianggap Penjahat, Maka Sudah Jelas Negeri Ini Dikuasai Oleh Para Penjahat Yang Merampas Tanah Rakyat.

Tidakkah kini saatnya People Power Bicara untuk Menghentikan Kekuasaan Para Perampok Tanah Rakyat???" tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat beragam komentar dari warganet.

Sebelumnya, warga di Pulau Rempang, Kepulauan Riau menolak pembangunan proyek pembangunan Rempang Eco-City. Bentrokan antara aparat dan warga yang menolak pun tidak dapat dihindari pada Kamis 7 September 2023 lalu.

Aparat mulai masuk pada pukul 10.00 WIB pagi ini. Ribuan warga menunggu di Jembatan 4, Pulau Rempang, Kota Batam.

"Aparat memaksa masuk untuk melakukan pemasangan patok tata bata di Pulau Rempang," kata Bobi, seorang warga Rempang.

Benarkah kabar tentang ustaz Abdul Somad ditangkap polisi usai bantu warga Pulau Rempang? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini....

Video Kerusuhan di Rempang Batam

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kerusuhan di Rempang Batam, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 14 September 2023.

Unggahan kliam klaim video kerusuhan di Rempang Batam menampilkan suasana luar ruangan yang dipadati sejumlah orang yang sebagian sedang mengibarkan bendera, terlihat juga kobaran api dan flare.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Suasana di Batam Island terus memanas, kisruh Rempang Batam berlarut"

Benarkah klaim video kerusuhan di Rempang Batam? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini...

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya