Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan gadis asal Cirebon, Vina kembali hangat diperbincangkan. Menanggapi hal ini, pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon meminta agar masyarakat bijak dalam menyaring informasi yang beredar khususnya di media sosial terkait kasus pembunuhan Vina. Mengingat banyak berita tersebar yang validitasnya belum dapat dipastikan atau masuk kategori hoaks.
Penjabat Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi menyampaikan bahwa banyaknya asumsi liar dan cocoklogi yang beredar dengan sumber yang belum dapat dipastikan ini dapat berpotensi menimbulkan fitnah yang dapat merugikan sejumlah pihak.
Baca Juga
Belakangan ini, banyak pengguna media sosial yang berasumsi dan menyebarkan informasi keliru terkait dengan identitas tiga buronan pembunuh Vina dan teman lelakinya, Rizky atau Eky di Cirebon.
Advertisement
“Kami harapkan masyarakat untuk lebih bijak memilih dan memilah informasi yang masuk berkaitan dengan kasus Vina ini. Kita sudah tahu bahwa penanganan sudah ditarik ke Polda Jabar dengan asistensi dari Bareskrim Polri,” kata Agus dikutip dari Antara, Selasa (21/5/2024).
Masyarakat diharapkan dapat mempercayakan kasus ini pada pihak kepolisian agar para pelaku dapat segera ditangkap karena kini statusnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Jangan asal share sesuatu yang kita tidak yakini bahwa itu benar. Nantinya kita menjadi bagian dari penyebar hoaks itu. Kita percayakan karena ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dan kepolisian karena proses penangannya sedang berjalan,” tuturnya.
Penanganan Kasus Masih Berlanjut
Saat ini, pihak Kepolisian Resort (Polres) Cirebon menegaskan bahwa penanganan kasus pembunuhan tersebut masih berlanjut terhitung sejak 2016.
Kepala Polres Cirebon Kota AKBP, Muhammad Rano Hadiyanto menyampaikan bahwa pihaknya memegang komitmen membantu Polda Jabar dalam mengusut kasus tersebut.
“Tentunya merupakan suatu proses tindak lanjut. Saat ini sedang ditangani Polda Jabar dan diasistensi Bareskrim Polri. Kita juga ikut melakukan pendampingan, nanti dari Polda Jabar yang merilis informasi terbarunya,” ujar Rano.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.