Rahasia Terkuak, Simak Modus Penipuan Medsos yang Sering Menyerang Nasabah Bank

Penipuan sering kali dilakukan dengan cara yang menipu calon korban agar mengklik tautan yang mencurigakan. Para pelaku biasanya meminta informasi sensitif dengan alasan proses klaim hadiah. Selain itu, mereka juga dapat meminta transfer dana untuk biaya administrasi atau pajak.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Des 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 11:30 WIB
Awas, Penipuan Mengatasnamakan Bank
Ilustrasi kejahatan siber

Liputan6.com, Jakarta- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) semakin giat melindungi nasabah dari ancaman penipuan yang marak di media sosial. Salah satu langkah yang diambil adalah meluncurkan kampanye #JanganKasihCelah.

Melalui kampanye ini, Danamon berkomitmen memberikan edukasi kepada nasabah agar dapat mengenali dan taktik menghindari penipuan terbaru.

Penipuan yang sering ditemui di media sosial meliputi undian berhadiah palsu dan akun layanan pelanggan palsu. Dengan semakin banyaknya jenis penipuan yang menargetkan masyarakat, siapa pun bisa menjadi korban.

Chief Digital Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Andreas Kurniawan, menjelaskan bahwa penipu sering membuat akun media sosial palsu yang sangat mirip dengan akun resmi perusahaan.

"Konten yang mereka unggah dirancang agar sulit dibedakan dari program perbankan resmi, bahkan kadang menyalahgunakan materi atau foto terbaru dari akun resmi, jelas Andreas dalam pernyataan tertulis, Kamis (5/12/2024).

Ia menambahkan, penipu biasanya mengarahkan calon korban untuk mengklik tautan mencurigakan, meminta informasi sensitif dengan alasan prosedur klaim hadiah, dan bahkan menuntut transfer dana untuk biaya administrasi atau pajak hadiah yang seolah-olah diperlukan.

Studi dari Center for Digital Society FISIPOL UGM menunjukkan bahwa 91,2 persen responden pernah terpapar penipuan hadiah atau bantuan keuangan, menjadikannya modus yang paling umum di masyarakat.

Penipuan undian berhadiah palsu sering mengaku sebagai program dari perusahaan ternama, menjanjikan hadiah besar seperti kendaraan atau uang tunai, jelas Andreas.

Di sisi lain, akun layanan pelanggan palsu dibuat untuk mengganggu dan menanggapi keluhan nasabah yang seharusnya diarahkan ke akun resmi perusahaan. Tanpa disadari, karena iming-iming hadiah palsu yang menggiurkan, nasabah sering lupa memverifikasi informasi tersebut sehingga terjebak dalam penipuan.

"Kami mengimbau nasabah untuk selalu waspada saat berinteraksi di media sosial, dan Jangan Kasih Celah pada penipuan yang meminta informasi pribadi atau rahasia dari pihak yang tidak terverifikasi. Selalu lakukan verifikasi berlapis sebelum melakukan transaksi keuangan untuk menutup celah bagi penipuan. Ingatlah untuk #JanganKasihCelah segala jenis penipuan: Tutup celahnya, tutup peluangnya!," papar Andreas.

Danamon juga menegaskan kembali pentingnya melakukan verifikasi informasi melalui saluran resmi bank untuk memastikan keaslian informasi sebagai bagian dari upaya perlindungan ketat terhadap informasi sensitif nasabah.

 

Hati-hati Jika Ada Permintaan Transfer

Dalam era digital yang semakin maju, kewaspadaan terhadap informasi palsu dan upaya penipuan menjadi hal yang sangat penting.

Jika Anda menerima informasi yang mencurigakan dan bukan berasal dari sumber resmi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera melaporkan akun mencurigakan tersebut. Hindari mengikuti instruksi yang diberikan untuk melindungi diri Anda dari potensi penipuan.

Selain itu, penting bagi nasabah untuk waspada terhadap permintaan transfer dana ke rekening pribadi yang mengatasnamakan program hadiah dari perusahaan. Ini adalah salah satu modus penipuan yang sering terjadi, dan Anda harus ekstra hati-hati agar tidak terjebak dalam perangkap tersebut.

Untuk memastikan keamanan komunikasi Anda, Bank Danamon mengingatkan bahwa semua interaksi resmi hanya dilakukan melalui saluran yang sudah terverifikasi.

Saluran-saluran ini termasuk call center Hello Danamon, WhatsApp resmi, dan akun media sosial yang telah mendapatkan verifikasi. Penting untuk selalu memeriksa keaslian akun sebelum melakukan interaksi apapun.

Dengan tetap waspada dan selalu memverifikasi informasi, Anda dapat melindungi diri dari berbagai bentuk penipuan yang merugikan. Keamanan Anda adalah prioritas utama, dan langkah-langkah sederhana ini dapat membantu menjaga keamanan finansial dan informasi pribadi Anda.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya