Apa itu Pneumonia? Simak Cara Mencegah hingga Pengobatannya

Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Simak cara mencegah dan mengobatinya.

oleh Aqmarina Aulia Jami diperbarui 03 Feb 2025, 19:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 19:00 WIB
Kemenkes Imbau Warga Pakai Masker di Ruang Terbuka
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kasus pneumonia kembali meningkat di China dan menyerang anak-anak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang setiap tahunnya menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita. Menurut data dari World Health Organization, sebanyak 740.180 anak meninggal akibat penyakit ini pada tahun 2019.

Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang serius.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, kemkes.go.i, Senin (3/2/2025), pada beberapa kasus, pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah dapat mengalami komplikasi berupa penyebaran bakteri dalam aliran darah. Kondisi ini berisiko menyebabkan kegagalan fungsi organ tubuh, yang biasanya ditandai dengan abses paru hingga terdapat nanah.

Selain itu, peradangan yang tidak segera diobati dapat menyebabkan terbentuknya cairan peradangan, yang kemudian dapat mengumpul pada lapisan pelindung paru. Jika kondisi ini terjadi, prosedur pengeluaran cairan oleh dokter menjadi perlu.

Penyebab pneumonia

Pneumonia disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, protozoa, dan virus. Selain itu, beberapa faktor langsung juga dapat memicu pneumonia, seperti:

1. Kebiasaan Merokok

Merokok dapat merusak paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.

2. Penyakit Jantung Kronis

Penyakit jantung dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko pneumonia.

3. Diabetes Melitus

Diabetes dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.

4. Kelemahan Struktur Organ Pernapasan

Kelemahan struktur organ pernapasan dapat membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi.

5. Penurunan Tingkat Kesadaran

Penurunan tingkat kesadaran dapat meningkatkan risiko aspirasi, yang dapat menyebabkan pneumonia.

Kuman yang menyebabkan pneumonia biasanya berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh interaksi pasien yang kemudian menyebabkan infeksi, cara terjadinya infeksi, gangguan sistem kekebalan tubuh, adanya penyakit kronis, polusi lingkungan, dan penggunaan antibiotik yang tidak sesuai.

Gejala pneumonia

Gejala pneumonia biasanya dimulai dengan beberapa tanda tertentu. Berikut gejala-gejala yang biasanya muncul saat terjangkit pneumonia:

  • Demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil.
  • Batuk tidak berdahak, atau berdahak dengan cairan mengandung nanah yang berwarna kekuningan.
  • Nyeri dada yang terasa ketika bernapas hingga napas yang pendek.
  • Mual, muntah, dan diare.
  • Rasa nyeri pada otot, sendi, serta mudah lelah.
  • Denyut nadi yang melemah hingga 100 kali per menit.

 

Cara Mencegah Penularan Pneumonia

penyakit radang paru-paru
arti pneumonia ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Meskipun pneumonia bisa berbahaya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularannya, antara lain: 

1. Vaksinasi

  • Vaksin pneumonia (PCV dan PPSV) dapat melindungi dari infeksi bakteri penyebab pneumonia. 
  • Vaksin influenza juga penting karena flu bisa berkembang menjadi pneumonia. 

2. Menjaga Kebersihan Diri

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 
  • Menggunakan masker saat berada di tempat umum atau saat sakit. 

3. Menjaga Sistem Imun

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, seperti buah, sayur, dan protein. 
  • Cukup tidur dan rutin berolahraga. 

4. Hindari Paparan Asap Rokok dan Polusi

  • Berhenti merokok dan hindari lingkungan dengan asap rokok atau polusi udara tinggi. 

5. Segera Berobat Jika Mengalami Gejala 

  • Jika mengalami gejala pneumonia, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. 

 

Cara Pengobatan Penyakit Pneumonia

ciri ciri penyakit pneumonia
ciri ciri penyakit pneumonia ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Dikutip dari kanal Health Liputan6.com, pengobatan pneumonia tergantung pada tingkat keparahan, umur dan kesehatan keseluruhan. Berikut pilihan obat yang bisa dikonsumsi:

  1. Antibiotik, untuk mengobati bakteri pneumonia dan membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi tipe dari bakteri
  2. Obat Antivirus, untuk menangani virus pneumonia dan akan membaik dalam 1-3 minggu
  3. Obat penurun deman, seperti aspirin atau ibuprofen
  4. Obat flu dan batuk untuk meredakan dua penyakit tersebut karena bisa menolong pengurangan dan perpindahan cairan dari paru-paru
  5. Terlepas dari anjuran konsumsi antibiotik, bakteri Streptococcus lama kelamaan menjadi kebal jika penggunaannya terlalu berlebihan. Maka, alternatif pengobatan Pneumonia dapat dialihkan dengan imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine).

Imunisasi PCV lebih dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak yang rentan terkena penyakit ini. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapat imunisasi PCV memang tidak sedikit, namun PCV terkenal dengan kemampuannya mencegah bakteri yang menyerang paru-paru.

Khusus orang dewasa, imunisasi yang diberikan dapat berupa imunisasi PPV (Pneumococcal Polysaccharide Vaccine). PPV ditujukan kepada orang-orang berusia 65 tahun ke atas yang berisiko terkena Pneumonia. Bahkan, vaksin ini dapat membantu mencegah penyakit lain, yaitu Meningitis.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam  International Fact Checking Network (IFCN)  dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif  cekfakta.com . Bekerja sama dengan pihak manapun, tidak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan sampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan  berikut ini .

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya