UGM Beri Layanan Kesehatan Pasca Bencana di Kudus

Universitas Gadjah Mada mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk menjadi relawan di berbagai lokasi bencana, salah satunya di Kabupaten Kudus.

oleh Maria Flora diperbarui 11 Mar 2014, 16:20 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2014, 16:20 WIB
UGM Beri Layanan Kesehatan Pasca Bencana di Kudus
Universitas Gadjah Mada mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk menjadi relawan di berbagai lokasi bencana, salah satunya di Kabupaten Kudus.

Citizen6, Kudus Tingginya curah hujan di kawasan Pulau Jawa pada periode Desember 2013 hingga Februari 2014 menyebabkan tingginya risiko bencana banjir di berbagai wilayah di Pulau Jawa.

Pada awal 2014, Kabupaten Kudus mengalami bencana banjir dengan skala terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk menjadi relawan di berbagai lokasi bencana, salah satunya di Kabupaten Kudus. Relawan UGM khususnya yang berasal dari Fakultas Kedokteran bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus mengadakan pelayanan kesehatan pasca bencana.

Bencana banjir yang melanda Kudus kurang lebih selama 3 minggu sejak akhir Januari 2014 sampai awal Februari 2014 membuat banyak sekali warga yang membutuhkan adanya layanan kesehatan gratis pasca bencana agar warga tetap terjaga kesehatannya.

Relawan UGM mengadakan layanan kesehatan di berbagai lokasi yang baru saja terkena bencana di Kabupaten Kudus. Tepat pada Minggu 16 Februari 2014 relawan UGM yang baru saja diturunkan sejak Rabu 12 Februari 2014 mulai mengadakan layanan kesehatan dengan PMI di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan. Warga sangat senang dengan adanya layanan kesehatan gratis tersebut.

Layanan kesehatan kemudian dilanjutkan di Desa Jetis Kapuan dan Dusun Tanggul Angin, Kecamatan Jati, pada Rabu 19 Februari 2014 dan Desa Temulus, Kecamatan Mejobo pada  Kamis 20 Februari 2014. Antusias warga ditunjukkan dengan jumlah warga yang datang ke layanan kesehatan mencapai 200 lebih warga.

"Adanya layanan kesehatan pasca bencana ini sangat membantu warga dalam menjaga kesehatan. Warga sangat senang dengan adanya layanan kesehatan ini. Buktinya jumlah warga yang datang untuk mengecek kondisi kesehatannya mulai dari bayi, anak-anak, sampai orang dewasa, dan orang lansia," ujar Angga Aditya Wirawan, selaku koordinator kegiatan kesehatan.

Selain bekerja sama dengan PMI, relawan bekerja sama juga dengan Puskesmas Kecamatan Jati untuk membantu pemeriksaan kesehatan yang diadakan di Puskesmas-puskesmas Pembantu (PusTu) yang berlokasi di setiap desa di Kecamatan Jati.

Setiap harinya ada 2 relawan yang berangkat menuju PusTu bersama dokter atau perawat dari puskesmas. Kurang lebih sebanyak 50 warga yang setiap harinya datang ke PusTu. (mar)

Penulis
Setiyo Nugroho (Mahasiswa Fakultas Geografi UGM)
Yogyakarta, setiyo.nugrxxx@mail.ugm.ac.id

Baca juga:
GIPI, Menginspirasi Pemuda Indonesia untuk Berinovasi
`Spesies yang Punah Tak Dapat Diciptakan Lagi`
Relawan UGM Bantu Distribusi Logistik di Kudus


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya