`Nyantri` di Padepokan Seni Bagong Kusudiarja

Padepokan seni yang dibangun oleh Bagong Kussudiarja ini menjadi tempat para seniman 'menyantri'.

oleh Rina Nurjanah diperbarui 30 Mar 2015, 13:15 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 13:15 WIB
Logo PSBK

Citizen6, Jakarta Padepokan Seni Bagong Kussudiarja (PSBK) menjadi salah satu rumah budaya yang tumbuh cukup produktif sejak didirikan pada 1978 di Bantul, Yogyakarta. Padepokan seni yang didirikan oleh salah satu maestro seni kebanggaan Indonesia, Bagong Kussudiarja ini memiliki visi untuk terus mengembangkan seniman-seniman Indonesia. Nilai-nilai yang ditumbuhkembangkan di PSBK ini bukan saja dalam bentuk karya seni, tetapi juga harmonisasi kehidupan masyarakat didalamnya.

PSBK yang berdiri di tengah masyarakat Desa Kembaran di daerah Bantul Yogyakarta ini menjadi ruang seni yang hidup dan kaya, bukan saja oleh seni dan senimannya pun oleh masyarakatnya. Dengan bentuk ruang terbuka dimana masyarakat sekita bisa turut melihat kegiatan dari PSBK, sehingga mereka bisa lebih memiliki akses untuk menikmati seni yang kadangkala terkesan eksklusif. PSBK layaknya sebuah kepompong yang menutrisi para seniman didalamnya untuk menjadi semakin matang, mengolah rasa dan daya ciptanya hingga tumbuh menjadi maestro demi regenerasi keindahan budaya di Indonesia.

Kali ini PSBK membuka ruang lebih luas lagi untuk para seniman muda yang ingin terus berkarya dan berkesenian seolah seni adalah bagian hidup mereka. Melalui Beasiswa Program Seniman Pasca Terampil, bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation, para seniman muda diberi ruang “menyantri” untuk berkesenian. Hal tersebut menjadi salah satu bentuk dari PSBK untuk terus dapat melahirkan seniman-seniman Indonesia.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya