Balita Todongkan Pistol ke Mulut Adik, Ayah Asyik Merekam

Citizen6, Jakarta Semakin banyak saja orang tua yang tidak mampu mendidik anak dengan baik. Bila sebelumnya beredar di media sosial balita yang kecanduan merokok dan minum bir, kali ini yang dilakukan seorang balita tampak melampaui batas.

Sebuah rekaman video menunjukkan seorang balita yang asyik bermain pistol semi otomatis di dekat adiknya. Balita tersebut tampak mampu menggunakan pistol dengan baik, seolah telah diajarkan.

Secara umum, pistol bekerja secara mekanik saat digunakan untuk menembak. Untuk menembak, pengguna cukup menekan pemicu dan firing pin akan menekan pangkal peluru sehingga peluru meledak. Daya ledakan ini yang membuat peluru melesat keluar laras.

Balita dalam video tersebut terlihat melakukan gerakan reload (mengisi kembali) seperti yang biasa dilakukan penembak profesional. Yang mengejutkan adalah ia mengacungkan pistol pada adiknya sambil berkata: "Aku akan menembakmu."

Adiknya tampak ketakutan. Adik si balita ikut berteriak, "Tidak, jangan tembak aku. Aku mau pistolnya."

Rekaman video itu sendiri diambil oleh seorang pria yang sedang berbicara dengan kedua balita tersebut. Meski demikian, sang ayah mengabaikan bahayanya si kakak memainkan pistol. Malahan, ia tertawa-tawa dan memuji kelakuan anaknya.

Setelah itu, bukannya mengambil pistol tersebut, sang ayah justru memerintahkan si kakak untuk memberikan pistol pada adiknya. Si kakak menolak dan protes pistolnya mesti diperbaiki. "Mana pelurunya!?" ujarnya pada sang ayah.

Video klip asli rekaman tersebut telah ditonton lebih dari 30.000 kali sejak 12 jam pertama diunggah ke internet. Diduga, peristiwa tersebut terjadi di Amerika Serikat. Namun demikian, banyak netizen yang meragukan keaslian pistol tersebut.

"Bagaimana seorang gadis kecil mampu melakukannya?"

"Untuk mengokang pistol 9mm-ku saja aku sampai mencederai sikuku. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin Dapat Ponsel Gratis ikuti #LebaranNarsis di sini