Citizen6, Jakarta Merokok memang sudah menjadi kegiatan lumrah yang dilakukan masyarakat Indonesia. Namun juga dipandang sebagai masalah kompleks di beberapa bidang, misalnya ekonomi, sosial dan kesehatan.
Baca Juga
Survey Global Adult Tobacco tahun 2011 menyebutkan Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia setelah Cina. Survei yang dilakukan WHO menjelaskan bahwa jumlah ini akan terus meningkat sampai angka 90 juta orang pada tahun 2025, jika tidak ada aturan tegas dari pemerintah. Hilangnya kesadaran serta kepedulian masyarakat juga menjadi salah satu faktor mengapa angka para perokok meningkat setiap tahunnya.
Fakta yang agaknya tidak terlalu mengejutkan ini tentu sangat bertentangan dengan bahaya merokok yang banyak beredar di media. Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh hingga setengah penggunanya. Survei Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa ada 46 orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan rokok setiap jamnya. Hal ini menunjukkan adanya kemunduran kualitas kesehatan bangsa Indonesia.
Advertisement
Apa penyebab angka kematian yang sebesar itu? Rokok mengandung sekitar 7 ribu zat kimia, dimana 200 diantaranya merupakan senyawa karsinogenik. Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap hasil pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Partikel-partikel pada asap ini akan mengendap di saluran napas dan bertahan sampai kurang lebih tiga tahun. Penyakit-penyakit yang mungkin timbul karena rokok antara lain seperti stroke, serangan jantung dan kanker paru-paru.
Pada era globalisasi ini, berbagai usaha dianggap bisa menekan jumlah fantastis ini. Asbak merupakan salah satu benda yang tidak bisa dipisahkan dari merokok. Alat yang terbuat dari seng atau plastik ini berfungsi sebagai tempat meletakkan abu hasil pembakaran dari rokok.
Pada salah satu situs internet, asbak menjadi media promotif dan preventif bagi perokok pemula. Pasalnya, model asbak ini dilengkapi dengan fitur sensor rokok. Desain yang bergambarkan paru-paru mencerminkan organ tubuh dari sang perokok itu sendiri. Apabila seseorang meletakkan rokok yang menyala pada asbak tersebut, maka sensor alarm asap akan mengeluarkan suara berisik seperti batuk dan teriakan menyakitkan. Hal ini menunjukan dampak merokok secara eksplisit.
Media unik ini diharapkan mampu memberikan kesadaran untuk mulai mengakhiri kebiasaan merokok dan mengedepankan aspek kesehatan. Kesadaran individu terhadap bahaya merokok menjadi langkah awal terciptanya Indonesia sehat.
(ul)
Pengirim:
Dwi Rismayanti Wigrhadita
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6