Liputan6.com, Jakarta Setiap kali menjelang Bulan Suci Ramadhan, masyarakat Aceh akan menyambut bulan penuh berkah dengan cara khas, yakni tradisi mameugang atau meugang. Tradisi ini dipercaya telah melekat sejak era Kesultanan Aceh, sebuah tradisi yang dijalankan oleh Sultan dan Sultanah di wilayahnya menjelang Bulan suci Ramadhan sebagai rasa syukur dan senang menyambut Ramadhan.
Baca Juga
Tradisi meugang di era kesultanan Aceh tercatat dalam naskah Adat Aceh yang dikoleksi di Verhandelingen di London di India Office Library, dan dua salinan lainnya ada di Perpustakaan Leiden. Kemudian Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-, en Volkenkunde, (KITLV) Jilid XXIV, Den Haag-Belanda mengoleksinya, dikutip dari serambi senin (16/6/2015)
Pada masa lalu, sambil menunggu hilal para petinggi Kerajaan akan dijamu oleh Sultan Aceh di Istananya. Hadiah bawaan tersebut menjadi bagian dari hadiah jamuan nantinya selama satu atau dua hari.
Selengkapnya baca di sini
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
Advertisement
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.