Uniknya Tradisi Meugang Khas Masyarakat Aceh

Setiap kali menjelang Bulan Suci Ramadhan, masyarakat Aceh akan menyambut bulan penuh berkah dengan cara khas, yakni tradisi mameugang atau

oleh Azwar Anas diperbarui 30 Jun 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 14:00 WIB
Tradisi Meugang
Setiap kali menjelang Bulan Suci Ramadhan, masyarakat Aceh akan menyambut bulan penuh berkah dengan cara khas, yakni tradisi mameugang atau

Liputan6.com, Jakarta Setiap kali menjelang Bulan Suci Ramadhan, masyarakat Aceh akan menyambut bulan penuh berkah dengan cara khas, yakni tradisi mameugang atau meugang. Tradisi ini dipercaya telah melekat sejak era Kesultanan Aceh, sebuah tradisi yang dijalankan oleh Sultan dan Sultanah di wilayahnya menjelang Bulan suci Ramadhan sebagai rasa syukur dan senang menyambut Ramadhan.

Tradisi meugang di era kesultanan Aceh tercatat dalam naskah Adat Aceh yang dikoleksi di Verhandelingen di London di India Office Library, dan dua salinan lainnya ada di Perpustakaan Leiden. Kemudian Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-, en Volkenkunde, (KITLV) Jilid XXIV, Den Haag-Belanda mengoleksinya, dikutip dari serambi senin (16/6/2015)

Pada masa lalu, sambil menunggu hilal para petinggi Kerajaan akan dijamu oleh Sultan Aceh di Istananya. Hadiah bawaan tersebut menjadi bagian dari hadiah jamuan nantinya selama satu atau dua hari.

Selengkapnya baca di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya