Liputan6.com, Jakarta Demam vape alias vaping atau rokok elektrik memang sedang mewabah di Indonesia. Vape disebut-sebut sebagai produk rokok paling mutakhir. Tak sedikit para perokok kretek beralih ke vape. Alasannya beragam. Salah satunya, vape dianggap lebih kaya akan sensasi rasa.
Merokok menjadi lebih variatif. Namun tak jarang juga yang menjadikan vape sebagai batu loncatan untuk orang-orang yang ingin berhenti merokok tembakau.
Baca Juga
Namun alih-alih untuk mengurangi dampak negatif dari merokok tembakau, vape juga disinyalir memiliki dampak yang tidak baik buat paru-paru. Seperti pengakuan pengguna vape di media sosial Path dengan akun Rhemanty.
Ia mengunggah fotonya usai dirawat di Rumah Sakit Adhyaksa, Jakarta Timur. Foto dengan dua lubang hidung yang masih teraliri selang oksigen itu disertai caption panjang berisi curahan hati sebagai pengguna vape.
Rhemanty mengaku karena sering menggunakan vape, paru-parunya tersumbat cairan dari vape. Hal itu yang membuat dokter harus mengeluarkan cairan dari paru-parunya. "Liquid cholate semua isinya," tulisnya.
Ia mengaku sebagai penghisap vape rasa cokelat. Setelah nge-vape berkali-kali, Rhemanty langsung drop karena paru-parunya mengalami pembengkakan. "Ngeri bgt padahal gak gw minum tu liquid kenapa ngumpul semua," ujarnya.
Advertisement
Posting-an Rehmanty pun mendapat banyak respons dari pengguna Path. Kebanyakan netizen mecantumkan emotikon sedih atas insiden yang menimpa Rhemanty.
Meski belum bisa dibuktikan kebenaran dari posting-an tersebut, jauh-jauh hari Badan Pengawas Makanan dan Obat Dunia (FDA) dan Electronic Cigarette Association (ECA) telah memperingatkan hendaknya tidak menggunakan rokok elektronik atau yang juga dikenal dengan istilah vape atau vaping ini.
(War)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6