Sepuluh Negara Terbaik Bagi Pekerja Ekspatriat, Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta Bekerja di luar negeri menjadi impian banyak orang. Kesempatan mendapat penghasilan besar dan pengalaman baru menjadi alasan untuk berburu pekerjaan di luar negeri dan mejadi ekspatriat.

Namun, dari ratusan negara di dunia, tak semua ramah bagi ekspatriat atau pekerja pendatang. Dilansir dari laman Independent, korporasi internasional HSBC mengeluarkan daftar negara terbaik untuk orang-orang yang bekerja di luar negeri sepanjang tahun 2016.

Daftar peringkat tersebut disusun dengan melibatkan 27.000 ekspatriat dari 190 negara. Tim dari HSBC menanyakan kemudahan dalam menjalani keseharian, pekerjaan dan membangun keluarga di tempat mereka bermukim.

Termasuk bagaimana kesempatan keluarga mereka menjalani kehidupan sehari-hari dalam mengakses transportasi publik dan fasilitas kesehatan.

Situasi lingkungan kerja yang ditanyakan kepada espatriat ini meliputi kemajuan karir, keseimbangan kerja dan kehidupan di luar kantor. Tak hanya fasilitas formal yang menjadi penentu peringkat, faktor lain seperti mendapat keistimewaan untuk karyawan juga menjadi faktor penentu penyusunan peringkat.

Berikut adalah 10 negara terbaik untuk ekspatriat seperti dilansir Independent dan Antara:

Rata-rata gaji ekspatriat: 98.622 dolar AS atau sekitar Rp1,3 miliar.

Lebih dari separuh, atau tepatnya 65 persen ekspatriat yang bekerja di Bahrain mendapat tunjangan tahunan untuk perjalanan pulang pergi kembali ke negara asal sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Di Timur Tengah, 91 persen ekspatriat mendapat keistimewaan itu sebagai bagian dalam kontrak mereka, dibandingkan rata-rata global hanya 67 persen.

Rata-rata gaji ekspatriat: 83.227 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar

Ini adalah pertama kalinya Inggris masuk daftar 10 besar negara terbaik bagi ekspatriat, meski survei ini dilakukan sebelum Brexit. Setelah Brexit, Inggris memisahkan diri dari keanggotaan Uni Eropa.

Dalam laporannya, HSBC menuliskan ekspatriat di Inggris punya peluang besar mendapat keterampilan baru dibandingkan di negara asal mereka atau 64 persen dan karirnya mengalami kemajuan 62 persen.

Rata-rata gaji ekspatriat: 169.756 dolar AS atau sekitar Rp2,2 miliar.

Hong Kong adalah tempat yang bagus untuk ekspatriat yang ingin memajukan karir mereka, tapi bukan untuk mereka yang ingin mencari kualitas hidup lebih baik, demikian kata HSBC. 68 persen responden mengatakan Hong Kong adalah tempat yang tepat untuk meniti karir, tapi 50 persen merasa keseimbangan kerja dengan kehidupan sehari-hari memburuk sejak pindah ke sana.

Rata-rata gaji ekspatriat: 85.288 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar.

Seperti Inggris, ini adalah kali pertama Austria masuk daftar 10 besar. Austria dianggap sebagai tempat di mana pekerja bisa menyeimbangkan kehidupan di kantor dan luar kantor, 71 persen responden menjawab itu keistimewaan negara ini. Budaya kerja juga jadi nilai tambah Austria, 62 persen ekspatriat merasa kemampuannya berkembang.

Rata-rata gaji ekspatriat: 138.641 dolar AS atau sekitar Rp1,8 miliar.

Seperti Hong Kong, Singapura adalah tempat yang menyenangkan untuk berkarir, tapi bukan yang terbaik untuk kehidupan di luar kantor. 62 persen ekspatriat merasa karirnya semakin maju, namun 30 persen merasa standar kehidupan mereka menurun. Meski demikian, 53 persen ekspatriat di Singapura merasa bisa lebih memenuhi pekerjaan mereka.

Bagaimana peringkat Indonesia untuk pekerja ekspatriat? Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Wow, Ini Enam Hal Aneh yang Ditemukan Pramugari Saat Bertugas. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.