Liputan6.com, Jakarta Menurut Dato’ Ridwan Saidi, Tanah Abang sebagai plesetan De Nabang, lalu dalam perkembangan selanjutnya konsonan D berubah menjadi T. Nabang adalah nama jenis pepohonan yang tumbuh di atas bukit itu. Nabang, atau Tenabang, berubah menjadi Tanah Abang setelah pembangunan stasiun Kereta Api tahun 1890.
Perusahaan kereta api menganggap Tenabang itu berasal dari Tanah Abang. Lalu nama itu secara resmi digunakan di stasiun kereta api. Besar kemungkinan pengelola stasiun adalah orang Jawa, ia mengira penyebutan Tenabang itu salah, lalu ia mencoba untuk membenarkan sendiri.
Baca Juga
Tanah Abang merupakan salahsatuwilayah yang cukuptua di Jakarta yang berusia 3000 - 3500 tahun.Hal ini mengacu pada hasil penelitian arkeolog Uka Tjandarasasmita (1977) yang mengemukakan bahwa paling tidak sejak zaman neolitikhum atau batu baru (sejak 3000 – 3500 tahun yang lalu), daerah Jakarta dan sekitarnya dimana terdapat aliran-aliran sungai besar seperti Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, Citarum pada tempat-tempat tertentu sudah didiami oleh masyarakat manusia termasuk di wilayah Tanah Abang.
Advertisement
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6