Mengapa Penduduk Desa Ini Menyembah Anak Kambing Bermata Satu?

Sebagian dari mereka bahkan mengaku beriman dan menyembah anak kambing bermata satu itu.

oleh Azwar Anas diperbarui 22 Mei 2017, 11:16 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2017, 11:16 WIB
Cyclopia
Anak Kambing Cyclopia. Foto: Buzz Nigeria

Liputan6.com, Jakarta Kelahiran anak kambing bermata satu pada 10 Mei lalu membuat heboh penduduk Assam, India. Sebagian dari mereka bahkan mengaku beriman dan menyembah anak kambing bermata satu itu.

Dilansir dari Buzz Nigeria, kambing itu lahir dengan satu mata berukuran besar di keningnya. Dalam ilmu medis, cacat langka ini dikenal dengan istilah cyclopia.

Pemilik kambing, Mukhuri Das, mengaku terkejut melihat kambingnya bermata satu. Ia menghubungi dokter hewan dan meminta penjelasan mengenai kambingnya.

"Dokter mengatakan, kambing itu akan mati dalam beberapa hari ke depan," ujarnya.

Namun nyatanya, anak kambing itu masih bertahan hidup hingga kini. Mukhuri akhirnya mempercayai, kambing bermata satu itu akan membawa keberuntungan.

"Mungkin ada sesuatu dari Tuhan lewat anak kambing itu," ujarnya.

Cerita tentang anak kambing bermata satu menyebar ke penjuru desa. Warga pun berbondong-bondong mendatangi kambing tersebut.

Mukhuri menambahkan, beberapa warga malah menyembah anak kambing tersebut. Mereka berdoa layaknya meminta sesuatu kepada Tuhan.

"Penduduk desa menganggap, anak kambing itu sebagai makhluk suci. Beberapa penduduk setempat mulai menyembah kedatangan anak kambing itu," ia menambahkan.

Cyclopia merupakan fenomena yang lazim terjadi pada kuda, babi, sapi, kucing, dan mamalia lain. Dalam dunia medis, cyclopia dianggap sebagai bentuk kecacatan. Janin dengan cyclopia, gagal mengembangkan dua rongga mata, malah membentuk rongga mata sentral. Bola mata itu terbentuk dari dua bola mata yang menyatu sehingga ukurannya lebih besar.

Journal of Veterniary Science meriset, janin yang lahir dengan cyclopia hanya akan bertahan hidup selama 10 jam. Periset telah mengamati anak kambing itu, hasilnya anak kambing itu lahir dengan rahang yang rusak, tidak ada hidung, kelopak mata, bulu mata, dan gigi bagian atas.

Mukhuri mengatakan kambing itu masih hidup hingga dua minggu lebih setelah kelahirannya. Itulah yang membuat penduduk desa menganggap kambing itu jelmaan dewa.

(War)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya