Kumpulkan 9.000 Tas Kresek, Seniman Ciptakan Karya Spektakuler

Mengumpulkan sampah kantong plastik obat untuk tindakan perang melawan narkoba, kini menjadi karya seni

oleh Liputan6dotcom diperbarui 19 Sep 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2017, 15:00 WIB
Kumpulkan kantong obat bekas untuk karya seni
Mengumpulkan sampah kantong plastik obat untuk tindakan perang melawan narkoba, kini menjadi karya seni

Liputan6.com, Jakarta Ben Kurstin, pria berusia 32 tahun ini berasal dari Humboldt Park, Chicago. Ia memiliki 8.816 kantong plastik obat di apartemen pribadi miliknya. Namun ia memiliki plastik obat tersebut bukan sebagai pengedar narkoba.

Ia merupakan seorang seniman dan bercita-cita untuk membuat film ini telah mengumpulkan kantong obat di hampir semua warna. Ia juga mengumpulkan kantong obat dengan berbagai desain yang tersebar di jalanan Chicago dan menggunakannya sebagai media seni.

Semuanya ia mulai beberapa tahun lalu, ketika ben Kurstin melihat banyak tas obat dibuang di trotoar di Humboldt Park dan ia memutuskan untuk mengambilnya. Sejak saat itu setiap kali ia melihat tas obat di jalanan, ia akan selalu mengambilnya dan membawanya pulang.

Tak lama kemudian kebiasaannya ini menjadi sebuah obsesi, sampai pada titik di mana ia akan mencari tas plastik dan pulang kerumah dengan puluhan atau bahkan ratusan tas setiap harinya. Setalahnya ia akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk membersihkan dan mengaturnya dengan warna dan desain. Bahkan jika suatu hari ada polisi yang menghentikannya dan mengira dia adalah seorang pengedar narkoba ia pun siap untuk menjelaskannya.

 

"Saya sudah siap untuk berbicara dengan polisi jika saya dihentikan. Jika Anda mendekati seseorang dengan sekumpulan tas obat dan mereka mengatakan bahwa mereka mengubahnya menjadi mosaik, Anda mungkin tidak akan mempercayainya," kata Kurstin seperti yang dilansir dari odditycentral.com.

Tapi aksinya ini tak pernah dihentikan oleh polisi atau siapa pun. Dengan koleksi kantong plastik yang cukup banyak tersebut, ia pun mulai memikirkan desain dengan berbagai warna untuk membuat seni bersklaa besar, seperti bendera Amerika dan potret Presiden Richard Nixon yang mempopulerkan ungkapan "War on Drugs."

Dia berharap bisa menjual sebagian karyanya dan sisanya ia tampilkan di galeri seni. Namun tujuan utamanya saat ini adalah untuk menyoroti masalah narkoba di Chicago dan ketidakefektifan perang Amerika terhadap narkoba.

Penulis:

Novita Ayuningtyas

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya