Liputan6.com, Jakarta Seorang fotografer memiliki ciri khas pada karya foto mereka. Jika banyak fotografer berusaha memperkaya foto mereka dengan beragam warna, Klavdij Sluban juga punya warna tersendiri dalam fotonya. Hitam dan putih merupakan paduan warna yang tidak bisa dipisahkan dari ciri khas foto Klavdij Sluban.
Baca Juga
Advertisement
"Fotografi merupakan bahasa yang simpel, pada saat yang bersamaan juga indah dan dalam," ujarnya dalam acara Meet & Greet di Institut Prancis Indonesia, Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Pria kelahiran Paris itu sudah menaruh minatnya pada fotografi sejak kecil. Sebagai fotografer yang diakui dunia dan telah mendapat banyak penghargaan, Sluban memberikan sudut pandang yang berbeda pada karya fotonya.
"Biasanya sebuah foto memberikan pesan, sehingga orang langsung mengetahuinya. Namun, fotoku berbeda dan lebih dalam," kata Sluban.
Baginya, sebuah foto merupakan sarana untuk membagikan perasaan. Di kesempatan lain, Sluban juga memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk menginterpretasi karyanya.
Malah, ia menyukai jika seseorang salah memahami karya fotonya. Menurutnya, itulah arti seni yang sesungguhnya, di mana setiap orang bisa mengartikannya dari pandangan yang berbeda.
Objek foto Sluban cenderung bertemakan fotografi jalanan yang mengandung unsur human interest di dalamnya. Dibanding foto-foto lainnya, konsep foto Sluban menunjukkan sisi yang tidak biasa pada realitas kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, Sluban punya ketertarikan terhadap tempat-tempat yang sulit dijangkau seperti pulau pengasingan sampai penjara anak-anak. Untuk mengambil foto, Sluban masih menggunakan kamera jenis analog.
"Saat menggunakan kamera analog aku tidak bisa melihat hasil fotoku. Hal itu berarti bagus, aku memberikan kesempatan pada foto-fotoku," ungkapnya.
Daripada itu, Sluban juga lebih menyukai jika hasil karya fotonya dijadikan buku. Karyanya akan bertahan lama dan orang bisa melihat kembali. Selain buku, hasil karya Sluban juga dijadikan fotografi dokumenter yang dibuat bekerja sama dengan sejumlah direktor dan komposer musik.
Minatnya terhadap Penjara Anak-Anak
Kehidupan narapidana anak-anak juga selalu menarik minatnya Sluban. Dia datang ke penjara tidak hanya untuk sekadar berfoto. Lebih dari itu, Sluban menghadirkan kegembiran. Sluban kerap membuat sanggar seni fotografi di dalam penjara anak-anak dan remaja. Tujuannya ialah memberi dorongan melalui fotografi.
"Mereka hanya seorang anak-anak, tidak ada yang jahat. Aku justru mendapatkan pengalaman yang baik di sana," ujar Sluban.
Walaupun begitu, ia sempat diusir dari penjara. Alasannya karena adanya sanggar fotografi yang dibuat Sluban membuat anak-anak penjara menjadi lebih bahagia.
Sluban juga menjelaskan bahwa sanggar fotografi yang dilakukannya memberikan momen yang kuat antara dirinya dengan para narapidana anak-anak. Tidak hanya penjara anak-anak di Prancis, Sluban juga telah mengunjungi dan membuka kelas fotografi di penjara anak-anak di wilayah bekas Uni Soviet.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Advertisement