Mengenal Si Tukik Mungil dari Sukabumi

Tukik (Bayi Penyu) banyak yang menetas di Pantai Pangumbahan, Sukabumi

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Des 2017, 08:50 WIB
Diterbitkan 07 Des 2017, 08:50 WIB
Tukik (Bayi Penyu) di Pantai Pangumbahan, Sukabumi
Mengenal Si Tukik Mungil dari Sukabumi

Liputan6.com, Jakarta Tidak banyak pantai yang menjadi tempat bertelurnya penyu. Selain struktur pantai yang halus dan landai, lokasinya pun harus jauh dari aktivitas manusia yang bisa mengancam keberadaan penyu. Saat bertelur, penyu bisa menghasilkan lebih dari 150 butir telur, yang nantinya akan menetas menjadi tukik (bayi penyu) yang lucu.

Salah satu pantai yang menjadi rumah bagi ratusan penyu adalah Pantai Pangumbahan yang terletak di kawasan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Disini anda bisa menyaksikan langsung habitat asli penyu hijau yang berkembang biak. Uniknya, di tempat ini anda bisa langsung melihat proses bertelurnya penyu pada malam hari dengan didampingi petugas konservasi.

Setiap pagi ratusan ekor tukik menetas di kawasan ini, untuk selanjutnya dilakukan karantina sebelum dilepas liarkan ke habitat aslinya. Dari ratusan telur yang dihasilkan induk penyu, hanya 70 persen saja yang menetas. Pasalnya, jumlah telur yang banyak dan menumpuk membuat telur terhimpit sehingga membuat tukik terlahir cacat bahkan tidak bisa menetas.

Setiap sore petugas konservasi melakukan pelepasan tukik yang baru menetas pagi. Ini bertujuan agar tukik bisa lebih cepat beradaptasi dengan habitat aslinya. Dari seribu tukik yang dilepas liarkan, hanya satu persen saja yang bisa bertahan hidup hingga dewasa. Ini akibat dari banyaknya predator laut seperti ikan hiu, burung elang hingga perburuan liar oleh manusia untuk diperjual belikan.

Kawasan konservasi ini bisa menjadi salah satu referensi anda saat libur di akhir tahun. Sejak diresmikan dan dibuka bagi wisatawan pada tahun 2009, banyak wisatawan lokal maupun asing berkunjung ke tempat ini. Selain menikmati pantai pangumbahan yang eksotis, pengunjung juga bisa ikut langsung melepaskan tukik ke laut.

Tempat ini mulai buka pukul 9 pagi hingga 7 malam. Tidak ada tarif khusus dari pihak pengelola konservasi, cukup dengan memberikan uang secara suka rela, Anda bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan bersama si tukik lucu.

 

Penulis:

Latif Munawar

Universitas Moestopo Beragama

 

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya