Liputan6.com, Jakarta Korea Utara, negara paling tertutup di dunia mengadakan acara maraton tahunan. Cukup dengan membayar mulai Rp 18 juta, para pelari bisa berlari di jalanan Pyongyang dan berwisata di Korea Utara. Resmi disebut Mangyongdae Prize International Marathon, lomba lari maraton ini segera menjadi incaran para pelari dunia. Sejak kategori pelari asing dibuka pada 2014, Pyongyang Marathon masuk ke dalam bucket list para pelari yang ingin menjajal berlari di tempat paling eksotis di dunia, Korea Utara.
Baca Juga
Advertisement
Lomba maraton ini seolah menjadi pintu masuk ke negara paling tertutup di dunia tersebut. Jika dengan mengikuti lomba maraton bisa melihat bagaimana rupa Korea Utara secara langsung, mengapa harus bersusah payah mencari cara berlibur ke sana, bukan?
Pyongyang Marathon merupakan bagian dari peringatan ulang tahun kelahiran Kim Il-sung dan diadakan pada April. Hampir 2 ribu orang pelari mendaftar di acara ini, di mana lebih dari setengahnya adalah orang asing.
"Saya akan ambil bagian dalam acara itu. Pengalaman tersebut bukan sesuatu yang bisa dirasakan semua orang," tutur Richie Leahy, pelari asal Irlandia, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Berlari di Korea Utara akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi siapa pun. Pelari maraton bisa melihat secara langsung bukit Mansu, tempat berdirinya patung perunggu raksasa Kim Il-sung dan Kim Jong-il.
Ajang lari maraton ini sepertinya juga menjadi salah satu cara bagi pemerintah Korea Utara mempromosikan negara mereka dengan cara yang tak biasa. Ada desas-desus yang mengatakan kalau pemerintah juga akan memperlihatkan kekuatan rudal balistik mereka yang ditentang oleh negara lainnya.
Di sisi lain, para kritikus mengatakan bahwa sektor pariwisata di Korea Utara sebenarnya kedok untuk mendukung rezim yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, serta berambisi untuk menjadi negara "super power" dengan hulu ledak nuklir mereka.
Faktor itu juga yang membuat para pehobi lari maraton dari Indonesia enggan mengikuti acara tersebut. "Saya dan teman-teman tidak tertarik, khawatir soal keamanannya," kata Novrita Andri, pehobi lari yang telah menghadiri acara lari maraton hingga Paris, Prancis dan Rotterdam, Belanda. Harga yang dipatok untuk tur tersebut juga dinilainya terlalu mahal.Â
Berapa harga yang harus dibayar untuk mengikuti maraton tersebut dan apa saja syaratnya?
Â
Catat Tanggalnya
Untuk mengikuti Pyongyang Marathon, peserta asing tidak bisa berangkat sendiri. Mereka harus ikut tur resmi yang diadakan oleh Koryo, agen tur resmi yang ditunjuk untuk menyelenggarakan paket tur tahun ini.
Paket paling murah saja dibanderol 18 juta rupiah (sudah termasuk visa, berangkat dari Dandong, penginapan dan makan selama tiga hari). Sementara yang paling mahal adalah paket 10 malam tur maraton sekaligus perayaan ulang tahun Kim Il-sung yang dibanderol Rp 35 juta.
Terdapat pilihan jarak bagi para pelari yang ingin mengikuti lomba maraton ini. Mengutip dari situs resmi Pyongyang Marathon, untuk tahun 2018, para pelari cacat diberi kesempatan berkontribusi dalam lomba maraton ini.
Untuk tahun 2018, Pyongyang Marathon akan diadakan pada 8 April 2018. Terdapat empat pilihan jarak yang bisa diikuti peserta, yaitu 5 km, 10 km, setengah maraton (21 km), atau bahkan full marathon (40 km).
Bagaimana, tertarik menjajal lari maraton di Korea Utrara?Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement