Liputan6.com, Jakarta Sajian telur memang sudah menjadi hal biasa yang kerap kali kita konsumsi sehari-hari. Salah satu sajian dari bahan dasar telur yang kerap kita santap adalah omelette. Di banyak negara, telur dadar ini menjadi hidangan yang lezat dan biasa dikonsumsi untuk sarapan.
Baca Juga
Advertisement
Di Vietnam, telur disajikan dengan cara yang berbeda. Selain telur sebagai bahan dasarnya, mereka juga memasukkan cacing di dalamnya, agar semakin lezat.
Sajian tersebut biasa disebut Cha Ruoi. Hidangan itu mudah ditemukan pada warung-warung di jalan Hanoi. Daging cacing mungkin bukanlah makanan yang difavoritkan banyak orang. Melihat penampakan cacing yang menggeliat saja terkadang dapat membuat orang merasa geli.
Walaupun demikian, masyarakat Vietnam justru menikmati sajian tersebut. Apalagi di bulan September dan November, masa ketika sedang ada panen cacing besar-besaran. Sehingga tak sulit untuk menemukan cacing-cacing segar untuk dihidangkan jadi omelette.
Bahan-bahan yang dibutuhkan
Namun, para penjual Cha Ruoi juga perlu mengolah cacing dengan baik agar layak dikonsumsi. Salah diolah sedikit saja, daging mereka akan bau dan tidak sedap untuk disantap.
Tapi jika daging cacing diolah dengan benar, maka tekstur dari daging dapat memberikan rasa renyah, berlemak dan berminyak, serta manis.
Hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk membuat Cha Ruoi ialah membersihkan cacing di air panas. Bagian tentakel kecil dalam tubuh mereka juga harus dibersihkan untuk menghilangkan bau dan rasa gatal ketika dimakan.
Biasanya setelah cacing dibersihkan, tahap selanjutnya akan dicampurkan bersama olahan daging cincang. Tak lupa daging juga dikocok dengan bahan dasar utama yakni telur. Kulit jeruk dan daun dil disertakan dalam kocokan telur.
Sebelum digoreng, saus ikan juga perlu ditambahkan. Umumnya, para penjual Cha Ruoi akan menggorengnya secara perlahan dengan panas yang rendah. Cara tersebut diyakini dapat menghilangkan bau amis dari campuran cacing dan telur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement