Kesepian Saat Valentine, Pria Ini Tewas Karena Masturbasi Berlebihan

Laporan tragis dari portal berita Afrika menyebutkan, seorang pria meninggal akibat terlalu banyak masturbasi karena kesepian dan depresi di hari valentine.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 21 Feb 2018, 14:08 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2018, 14:08 WIB
[Bintang] Ilustrasi penis patah
Ilustrasi penis patah | Via: liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun telah berlalu, hari valentine sudah seharusnya menjadi hari yang suka cita dan penuh cinta kepada orang-orang tersayang. Sayangnya, peristiwa nahas terjadi pada pria asal Bloemfontein, Afrika Selatan akibat melakukan masturbasi berlebihan.

Diduga karena mengalami depresi dan kesepian di hari valentine. Pria bernama David Mabuza (33) dikabarkan meninggal akibat telalu banyak melakukan masturbasi. Hal ini dilaporkan oleh News Updates South Africa, pada Rabu (14/2/2018).

Jasad David pertama kali ditemukan oleh sang ibu dan setelah itu kejadian terhadap putranya langsung ia laporkan kepada pihak polisi.

"Satu jam telah berlalu setelah aku memanggilnya untuk makan siang, David bukanlah anak laki-laki yang mengambil makanan ketika kamu tak melihatnya, aku menyadari bahwa ada yang salah ketika ia tak keluar untuk makan," ujar Ibu David.

Pihak polisi menemukan David dalam keadaan tangan kiri yang memegang erat penisnya sampai sulit untuk dilepas.

Meskipun begitu, berita tentang David Mabuza sebenarnya mendapat kontroversi dari banyak orang karena beritanya yang menyebutkan pria itu melakukan masturbasi lebih dari 60 kali.

Walaupun tak sedikit meragukan kebenaran berita tersebut, sebenarnya kasus kematian ketika masturbasi punya kemungkinan besar dapat terjadi.

 

Jangan berfantasi seks berlebihan

Salah Posisi Seks, Penis Pria Ini Patah. Foto: Mirror
Salah Posisi Seks, Penis Pria Ini Patah. Foto: Mirror

Mengutip Daily Mail, berita tentang sebuah studi Jerman sempat dikeluarkan dilaporkan pada awal Februari lalu.

Berita tersebut berisikan data tentang 100 orang Jerman meninggal selama setahun karena melakukan masturbasi yang berisiko.

Bahkan sebenarnya, studi itu mengatakan bahwa kasusnya bisa lebih banyak. Hanya saja kematian semacam itu tak banyak dilaporkan karena keluarga yang bersangkutan merasa malu.

Kebanyakan mereka yang meninggal dilaporkan melakukan masturbasi yang terbilang sangat ganjil untuk memuaskan nafsu mereka.

Salah satu contoh kasusnya seperti pria asal Halle yang ditemukan tewas tersetrum akibat putingnya dijepit dengan lampu pohon natal.

Namun kasus masturbasi lainnya yang terbilang normal, juga dapat menyebabkan kematian akibat autoerotik. Hal ini bisa terjadi karena adanya pembatasan oksigen yang disengaja ke otak, untuk tujuan gairah seksual.

Selain menyebabkan kematian, risiko yang lebih ringan namun dapat bersifat permanen juga dapat terjadi pada fungsi alat kelamin pria yakni penis yang patah.

Hal ini dapat terjadi ketika masturbasi yang bersifat agresif. Selama terjadi ereksi penis yang dibengkokan secara paksa dan dapat berdampak pada rusaknya selaput tunica albuginea.

Tidak hanya dapat mengubah bentuk penis, penis patah juga dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Hal yang dapat dicegah untuk para pria yang sering bermasturbasi, jangan sampai membayangkan fantasi seks yang terlalu berlebihan serta perlu pengendalian diri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya