Liputan6.com, Jakarta - Mateusz Fijalkowski, dari Fairfax County, Virginia menuntut Sean Brooks, petugas penyelamat dan beberapa anggota kepolisian yang menyelamatkan dirinya saat tenggelam.
Para polisi datang ketika Fijalkowski menceburkan dirinya bersama barang pribadinya ke kolam berenang di kompleks apartemen Riverside, tempat ia bekerja.
Advertisement
Baca Juga
Menurut kesaksian petugas, pria kebangsaan Polandia itu berulah aneh. Ia berteriak dan mengaku bahwa dirinya seorang penyelamat serta berdoa dalam bahasa Polandia.
Tak lama setelah itu, Fijalkowski melemparkan ponselnya ke dalam kolam berenang dan berusaha mengambilnya kembali. Ia juga mendaki menara penjaga dan meniup peluitnya hingga akhirnya menenggelamkan dirinya ke dalam kolam.
Di bawah kolam itu ada dua lubang ventilasi. Salah satu ventilasi dipegang oleh Fijalkowski untuk menahan tubuhnya naik ke permukaan air. Selama lebih dari dua setengah menit, petugas hanya bisa menyaksikan Fijalkowski tenggelam tanpa ada yang bergerak untuk menyelamatkannya.
Â
Berhasil diselamatkan
Petugas polisi mulanya menahan diri untuk mengintervensi meskipun mereka tahu bahwa pria itu mengalami kesulitan. Hingga akhirnya Brooks kemudian masuk ke dalam air untuk menolong Fijalkowski. Diikuti dengan petugas polisi lain yang membantu Brooks menarik Fijalkowski keluar dari dalam air.
Saat mereka berhasil mengeluarkan tubuhnya, pria itu dalam kondisi tanpa denyut nadi serta tidak bernapas. Beruntung saat itu, ambulans datang dan langsung membawa tubuh Fijalkowski untuk melakukan CPR. Dengan menggunakan defibrillator, nyawa Fijalkowski masih bisa diselamatkan.
Alih-alih insiden ini berakhir bahagia, Fijalkowski kemudian melakukan gugatan hukum kepada Brooks dan petugas kepolisian. Menurutnya, mereka lalai melaksanakan kewajiban untuk menyelamatkan nyawanya.
"Saya senang pada akhirnya, mereka menyadari bahwa mereka seharusnya tidak membiarkan saya tenggelam, tetapi saya tidak berterima kasih kepada mereka karena membiarkan saya mati, secara klinis, di depan mata mereka,"Â kata pria 23 tahun tersebut, menlansir All Thats Interesting, Rabu (2/5/2018).
Advertisement
Menuntut hingga Rp 1 Miliar
Gugatan itu berisikan sebuah ganti rugi mencapai $100,000 atau setara dengan Rp 1 miliar lebih. Fijalkowski sengaja melakukan ini karena ia menuntut ganti rugi tagihan medis, atas insiden yang sudah terlewat lebih dari dua tahun tersebut.
Menyikapi tuntutan tersebut pihak kepolisian membantah bahwa mereka membiarkan Fijalkowski mati. Klaim kepolisian, mereka hanya mengikuti prosedur untuk tidak melakukan intervensi ketika seseorang sedang mengalami gangguan mental.
"Mereka menyelamatkan hidupnya - dia tidak mati, apakah kamu akan menuntut seseorang karena menyelamatkan hidupmu?" kata Kepala Polisi Fairfax County Edwin Roessler. Diketahui Fijalkowski diduga mengalami kelainan bipolar, meskipun sebelumnya tak ada catatan medis yang menyebutkan dirinya punya gangguan mental.
Sebelum insiden ini berlangsung, Fijalkowski diketahui bertingkah aneh dan mengalami perdebatan terhadap pengunjung kolam berenang. Serta mengatakan kepada seorang gadis bahwa ia tak boleh berenang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: