Liputan6.com, Jakarta - Anda pasti kaget saat mendengar orang-orang yang Anda kenal atau selebritas mengakhiri hidup mereka (bunuh diri). Terkenal dan hidup berkecukupan tidak menjamin hidup seseorang bahagia.
Baca Juga
Advertisement
Nah, bila Anda takut hal yang sama terjadi pada orang yang Anda cintai, perhatikan beberapa tanda berikut yang menunjukkan upaya bunuh diri. Dilansir dari Yourtango, ini dia.
1. Tanda-tanda verbal
Perhatikan ekspresi keputusasaan. Itu dapat berupa perasaan bahwa hidup itu tak berharga, rasa sakitnya tak terhankan, dan bahwa mereka seperti terjebak dalam beban berkepanjangan.
2. Tanda-tanda perilaku
Banyak orang yang menjadi nekat saat berencana bunuh diri. Ada yang menarik diri dari hubungan mereka, mengisolasi diri mereka.
Berhati-hatilah jika orang yang Anda cintai mulai menelepon atau mengunjungi orang-orang untuk mengucapkan selamat tinggal dan membagikan barang-barang favorit mereka. Ketika depresi, seseorang juga cenderung kurang tidur atau tidur lebih banyak dari biasanya. Kebiasaan mereka juga berubah.
3. Perubahan emosional
Orang yang bunuh diri cenderung menampilkan beragam emosi, dari depresi atau putus asa. Amati perubahan suasana hati yang tak dapat dijelaskan atau suasana hati yang memburuk secara umum.
Selain tiga tanda utama tersebut, The American Foundation for Suicide Prevention juga merekomendasikan untuk melihat 3 hal ini untuk menilai risiko dan penyebab bunuh diri seseorang.
1. Kesehatan
Kesehatan mental: Ada gangguan mental dan emosional tertentu yang meramalkan perilaku bunuh diri. Ini termasuk skizofrenia, gangguan mood, gangguan kecemasan, dan gangguan kepribadian tertentu.
Penyalahgunaan zat: Kecanduan berkorelasi dengan risiko bunuh diri. Ini termasuk penyalahgunaan alkohol, obat-obatan, dan obat-obatan resep.
Kondisi kesehatan: Penyakit fisik utama, nyeri kronis, dan/atau ketidakmampuan untuk mengakses perawatan medis dapat menandakan kecenderungan bunuh diri.
Gangguan tidur: Gangguan tidur kronis dapat menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk mengatasinya.
Advertisement
2. Lingkungan
Hubungan: Kurangnya sistem pendukung yang stabil, kesepian, kematian seorang teman atau anggota keluarga, perceraian dapat menyebabkan putus asa.
Pekerjaan: Perhatikan dampak perubahan karier, kehilangan pekerjaan, atau perubahan negatif di tempat kerja.
Stres yang berkepanjangan: Terutama pada anak muda, paparan yang terlalu lama terhadap bullying, pelecehan, atau masalah sekolah dapat berujung pada bunuh diri.
Kesulitan keuangan: Masalah keuangan juga dapat menyadi penyebab bunuh diri.
Akses ke sarana: Ini dapat berarti akses terhadap sarana yang mendukung tindakan bunuh diri. Dapat berupa senjata api, pisau, atau obat-obatan.
3. Riwayat
Upaya-upaya bunuh diri: Bila orang yang Anda cintai pernah berusaha untuk mengakhiri hidup mereka di masa lalu, ini bukan pertanda yang baik. Anda harus selalu memantaunya.
Riwayat keluarga: Riwayat bunuh diri dalam keluarga juga dapat menimbulkan masalah. Ada keakraban terhadap usaha bunuh diri yang bisa menuntun seseorang melakukan hal yang sama.
Riwayat menyakiti diri sendiri: Setiap insiden menyakiti diri, termasuk cedera yang disengaja, memotong, membakar, atau menjambak rambut menjadi pertanda untuk perilaku bunuh diri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: