Liputan6.com, Jakarta Zhong Congrong, merupakan seorang pengusaha sukses yang memiliki real estate, dealer mobil, dan beberapa pabrik. Terkenal sebagai orang kaya raya rupanya tak mampu membuat Zhong malu atas aksinya membersihkan sampah yang ditemukannya di jalan.
Baca Juga
Advertisement
Pengusaha 52 tahun itu menarik perhatian dari para penduduk sempat terhadap aksinya memungut sampah. Mereka merasa heran mengapa seorang miliader mau membungkuk report-repot hanya untuk mengambil sampah berserakan di tepi jalan Chongqing, daerah tempatnya tinggal.
"Aku tidak berpikir hal itu menjadi masalah dengan seberapa banyakk uang yang kamu miliki. Tidak peduli apakah kamu kaya atau miskin. Kita harus selalu memberikan energi yang positif kepada masyarakat," ujar Zhong kepada Ruptly.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Terinspirasi dari aksi wanita tua
Sudah selama tiga tahun, Zhong kerap melakukan aksi tersebut sambil membawa pencapit untuk memungut sampah. Tindakan ini sebenarnya juga terinspirasi pada tiga tahun silamn setelah ia melihat aksi seorang wanita tua di Hainan, Tiongkok selatan.
Di sana ia bertemu dengan wanita pensiunan profesor universitas, yang rajin mengambil sampah di pantai setempat pada setiap hari selama empat tahun terakhir. Zhong kemudian terkesan dengan tindakan wanita tersebut atas dedikasi dan komitmennya.
Dari situlah ia terinspirasi untuk membersihkan kotoran di kota kelahirannya. Meskipun aksinya dianggap menarik perhatian, namun Zhong tidak mau memikirkan hal negatif itu mempengaruhi pikirannya.
Bahkan istri dan anaknya pernah merasa dipermalukan oleh media atas tindakan Zhong mengambil sampah. Namun tindakannya justru memberikan kontribusi yang baik untuk lingkungan yang semakin bersih.
Jadi banyak orang mulai memuji dan mendukung aksi yang dilakukun Zhong, sampai akhirnya ia membuat kampanye anti-sampah. Zhong juga kerap mengenakan t-shirt kampanye anti-sampah berwarna oranye untuk menginsipirasi banyak orang agar sadar dengan kebiasaan membuang sampah.
Advertisement
Gencar kampanye antisampah
Ia juga membuat kebijakan denda bagi para pegawainya yang ketahuan membuang sampah sembarangan di tempat kerja.
"Apakah kita membuang dan mengambil sampah tidak ada kaitannya dengan gelar akademik, latar belakang budaya, usia atau status sosial-ekonomi seseorang," tutur Zhong kepada media Sixth Tone, Desember 2017 lalu.
Menurut Zhong, Tiongkok perlu membuat regulasi yang lebih ketat kepada masyarakatnya. Mengandalkan disiplin masyarakat tidak akan cukup. Biasnya mereka justru takut kehilangan muka sehingga harus dibuat malu, karena mereka tidak peduli seberapa besar denda yang dikenakan.