Liputan6.com, Jakarta Telur yang dijual di supermarket atau di pasar tradisional ditujukan khusus untuk dikonsumsi. Rupanya, tidak sedikit orang yang lebih memilih telur supermarket karena tertera tanggal kedaluwarsa di bungkusnya.
Baca Juga
Advertisement
Nah sebenarnya telur-telur itu bisa menetas enggak, sih? Pasalnya, telur yang memang sewajarnya untuk dikonsumsi manusia itu adalah telur mandul yang sudah difertilisasi.
Namun, ternyata ada saja orang yang jiwa keingintahuannya sangat besar. Seperti halnya yang dilakukan seorang bocah laki-laki berikut ini. Dilansir Liputan6.com dari Daily Mail, Kamis (21/2/2019), seorang bocah asal Sutton Coldfield, Inggris, bernama William Atkins tak tanggung-tanggung melakukan percobaan untuk mengetahui fakta yang sebenarnya dari telur supermarket.
Bereksperimen Menggunakan Inkubator
Bocah berusia 14 tahun ini ingin membuktikan teori yang menyebutkan telur dari supermarket bisa ditetaskan. Dia yakin bahwa telur-telur itu bisa menetas asal diperlakukan dengan metode yang sesuai.
William memulai eksperimennya dengan membeli setengah lusin telur bebek seharga Rp 42 ribu. Telur itu ia dapatkan dari sebuah supermarket di Inggris.
Saking besar niatnya untuk membuktikan teori tersebut, William sampai membeli inkubator yang ia beli dari situs web lelang daring. Inkubator yang ia beli dibanderol dengan harga yang cukup mahal yakni sekitar Rp 733 ribu. Selanjutnya, telur-telur itu William letakkan di dalam inkubator yang ia simpan di kamarnya.
Advertisement
Telur Bebeknya Menetas Setelah Hampir Sebulan
Saat itu, William sedang menyoroti telur-telur tersebut menggunakan lampu senter. Alangkah terkejutnya William saat dirinya melihat detak jantung sang calon itik yang ia rawat selama ini.
"Sekitar lebih dari tiga minggu kemudian, telur itu mulai retak dan beberapa hari setelahnya, itik mungil keluar dari cangkangnya," ungkapnya saat diwawancarai.
"Itik itu sungguh menggemaskan. Dia bahkan sudah bisa mengeluarkan suara 'kwek kwek'. Aku sangat terkejut telur supermarket ternyata bisa menetas. Tapi aku juga bahagia," jelas William.
Berawal dari Obrolan Keluarga
Ide William tersebut berakar dari obrolan keluarganya yang mendiskusikan apakah telur yang dijual di supermarket bisa menetas atau tidak. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa telur-telur tersebut memang tidak dibuahi. Sehingga kecil kemungkinan telur supermarket bisa menetas.
"Setelah melakukan beberapa penelitian, aku membaca bahwa seseorang pernah berhasil menetaskan telur puyuh," tutur William.
William menambahkan bahwa dia sempat menguji coba telur puyuh, berharap telur itu bisa menetas seperti yang ia baca di internet. Sayangnya, anak puyuh yang William tunggu-tunggu justru tidak kunjung menetas.
Alih-alih patah semangat, William akhirnya memutuskan untuk bereksperimen dengan telur ayam dan telur bebek yang masing-masing ia beli setengah lusin. Betapa senangnya dia ketika melihat telur bebek yang ia beli mulai menunjukkan tanda kehidupan.
Advertisement
Akan Dibebaskan Jika Sudah Besar
William menyebut momen yang ia tunggu-tunggu itu sebagai momen yang luar biasa. Bahkan, detik-detik menetasnya telur bebek itu membuat dirinya sangat bahagia. William sendiri adalah seorang remaja yang pada dasarnya suka penasaran dengan alam liar. Maka, keluarganya tidak heran saat tiba-tiba William mulai menginkubasi telur.
"Keluargaku cukup takjub saat aku berhasil menetaskan satu telur. Apalagi ibuku, dia awalnya tidak yakin dengan keputusanku memelihara bebek di kamarku," imbuhnya.
Bebek beruntung yang lahir berkat William itu nantinya akan diberi nama antara Jeremy atau Jemima, saat jenis kelaminnya sudah diketahui. Keluarga William berencana untuk membebaskannya ke sawah dekat rumah saat dia mulai tumbuh besar.
"Dia akan hidup bahagia di sana. Dan aku akan mengunjunginya," katanya.
Menanggapi eksperimen William, seorang juru bicara produsen telur mengatakan bahwa kemungkinan untuk menetaskan telur yang dijual di supermarket sebenarnya amat sangat tipis, tapi tidak berarti telur tersebut tidak mungkin menetas.