Jangan Terkecoh, Ketahui 5 Mitos Keliru Tentang Penggunaan Smartphone Ini

Ketahui deretan mitos keliru tentang penggunaan smartphone ini.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Sep 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Smartphone nampaknya telah menjadi salah satu benda yang tak dapat dipisahkan dari genggaman kita setiap harinya. Dengan adanya smartphone hidup kita terasa jauh lebih mudah.

Segala hal pun kita lakukan hanya dengan menggunakan smartphone. Tak heran ada begitu banyak informasi atau pemahaman tentang smartphone yang kita ketahui.

Namun tak selalu benar, ada juga persepsi atau pemahaman terkait smartphone yang keliru dan buat kita terkecoh. Padahal sangat penting untuk bisa mengetahui informasi yang benar tentang penggunaan smarphone.

Nah, mengutip Bright Side, Selasa (15/9/2020), berikut adalah 5 pemahaman tentang smartphone yang ternyata salah:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Meredupkan Cahaya Smartphone Dapat Mengurangi Risiko Kesehatan Mata

Hati-Hati, Sering Typo Saat Chatting Bisa Jadi Pertanda Penyakit Ini
Ilustrasi menggunakan smartphone (pixabay.com)

Anda mungkin percaya bahwa menjaga mode kecerahan malam di ponsel Anda, bahkan pada siang hari membantu Anda untuk tidak membebani mata.

Namun, seorang ahli kacamata tidak setuju dan mengklaim bahwa ketika Anda meredupkan layar alih-alih menyesuaikan pengaturan kecerahan dengan benar, Anda justru membuat mata Anda tegang.

Ini terjadi karena Anda perlu lebih fokus dan mata Anda harus bekerja dua kali lipat, yang juga dapat menyebabkan sakit kepala.

Kecerahan layar yang ideal adalah kecerahan yang sama dengan cahaya di sekitar Anda, sehingga kedua cahaya tersebut menyatu dan alami untuk mata.


2. Mengisi Daya Semalaman Dapat Merusak Baterai

Ilustrasi charger, pengisi daya. Kredit: Mahesh Patel via Pixabay
Ilustrasi charger, pengisi daya. Kredit: Mahesh Patel via Pixabay

Smartphone disebut "pintar" karena suatu alasan, dan di antara semua fungsi praktisnya ada kemampuan untuk mengenali bahwa baterainya terisi penuh.

Ponsel Anda akan menghentikan arus masuk tanpa bantuan Anda, sama seperti ponsel mati saat baterai berada pada titik terendah.

Jika Anda benar-benar peduli dengan masa pakai baterai Anda, jangan biarkan baterai terlalu sering habis, segera isi daya ponsel Anda saat handphone masih dalam keadaan hidup. 


3. Menutup Aplikasi Bisa Menghemat Daya Ponsel

Ilustrasi aplikasi di smartphone (sumber: Pixabay)
Ilustrasi aplikasi di smartphone (sumber: Pixabay)

Pernyataan ini tampaknya sangat logis, dan Anda mungkin berpikir bahwa semakin banyak aplikasi yang berjalan di latar belakang, semakin banyak pekerjaan yang dilakukan ponsel Anda.

Faktanya, seperti yang dinyatakan oleh Apple, menutup aplikasi untuk menghemat daya baterai tidak membantu dan bahkan memperburuk keadaan.

Semua aplikasi secara otomatis ditutup dan jika Anda mengganggu dan menutupnya secara manual, Anda sebenarnya membuat ponsel Anda kehilangan lebih banyak daya.


4. Mengeringkan Smartphone dengan Pengering Rambut

Memblokir Kontak
Ilustrasi Penggunaan Ponsel Credit: pexels.com/pixabay

Menggunakan pengering rambut adalah ide buruk untuk mengeringkan handphone setelah terkena cairan. Cara ini mungkin dapat sedikit membantu mengeringkan ponsel Anda, tetapi akan membuatnya terlalu panas. Cara terbaik adalah membiarkannya kering di atas rak. 


5. Radiasi Elektromagnetik Dapat Menyebabkan Kanker dan Masalah Kesehatan Lainnya

Ilustrasi Smartphone Terbaru. Kredit: Niekverlaan via Pixabay
Ilustrasi Smartphone Terbaru. Kredit: Niekverlaan via Pixabay

Organisasi Kesehatan Dunia telah mengkhawatirkan pernyataan ini sejak tahun 1990 dan, hingga saat ini, 25.000 artikel telah diterbitkan tentang topik tersebut. 

WHO menyatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa medan elektromagnetik tingkat rendah dapat membahayakan kesehatan manusia dengan cara apa pun. Namun, WHO juga mengatakan bahwa jika seseorang berdiri tepat di dekat antena atau radar yang menghasilkan gelombang tersebut, risikonya bisa meningkat. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya