Berapa Lama Sebaiknya Berolahraga Tiap Hari untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh?

Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menjadi alasan utama untuk berbagai kondisi kesehatan yang buruk. Berolahraga setiap hari membantu menjaga kesehatan jantung Anda, mengelola gejala penyakit tipe 2, menjaga berat badan yang sehat, dan bahkan bermanfaat untuk kesehatan mental Anda.

Namun, ada satu keuntungan lagi dari berolahraga setiap hari: Olahraga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan Anda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Memiliki sistem kekebalan yang kuat diperlukan setiap saat agar tetap aman dari kuman dan virus penyebab penyakit. Bahkan lebih penting lagi di saat pandemi virus Corona seperti saat ini.

Ternyata, Anda dapat meningkatkan kekebalan Anda dengan berolahraga setiap hari dalam waktu tertentu. Namun, cobalah untuk tidak berlebihan.

Sesuai penelitian yang diterbitkan dalam Journal Sport and Health Science, kelebihan berat badan bersamaan dengan kurangnya aktivitas fisik dapat mengurangi efisiensi sistem kekebalan Anda.

Namun, tetap aktif secara fisik sepanjang hari dapat membantu meningkatkan respons sistem kekebalan Anda dan bahkan dapat mengurangi tingkat kematian akibat masalah pernapasan apa pun.

Ulasan tersebut menyatakan bahwa bahkan berolahraga berupa jalan cepat selama 30 hingga 60 menit setiap hari (dengan jarak 5 kilometer per jam) saja dapat meningkatkan sistem pertahanan alami tubuh Anda.

Berolahraga mengintensifkan pertukaran sel darah putih penting antara jaringan perifer (respon imun tubuh) dan sistem peredaran darah (darah dan pembuluh getah bening). Ini semakin meningkatkan aktivitas sel kekebalan dalam aliran darah, yang membantu mereka melawan patogen asing dengan cara yang lebih baik.

Ini juga meningkatkan kemungkinan pemulihan orang yang menderita infeksi saluran pernapasan.

Para peneliti juga menunjukkan bahwa saat berolahraga dapat bermanfaat bagi sistem kekebalan Anda, tetapi berolahraga terlalu keras bukanlah ide yang baik.

Latihan berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan mood. Ini dapat berujung pada memperlambat sistem respons imun.