Deretan Hal Ini Akan Terjadi pada Tubuh Jika Anda Berhenti Merokok

Saat seseorang mulai berhenti merokok banyak manfaat yang akan diterima tubuh, berikut ulasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Feb 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2021, 18:00 WIB
20160930- Bea Cukai Rilis Temuan Rokok Ilegal-Jakarta- Faizal Fanani
Sejumlah batang rokok ilegal diperlihatkan petugas saat rilis rokok ilegal di Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai, Jakarta, Jumat (30/9). Rokok ilegal ini diproduksi oleh mesin dengan total produksi 1500 batang per menit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Merokok adalah kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan. Orang-orang yang memutuskan untuk mencoba merokok biasanya langsung menjadi ketergantungan. Di hari berikutnya, mereka tak bisa lepas dari rokok.

Padahal banyak dampak negatif yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok yaitu paru-paru menjadi rusak, memperburuk kondisi kulit, menurunkan kadar estrogen, hingga dapat meningkatkan risiko kanker. Hal ini lantaran rokok memiliki kandungan yang beracun, beberapa di antaranya seperti karbon monoksida, nikotin, arsenik, hidrogen sianida, tar, formaldehenida, benzena, amonia, dan kadmium.

Agar terhindar dari bahaya tersebut, seseorang harus mulai berhenti merokok. Perokok yang berniat ingin berhenti harus memiliki berbagai rencana untuk mengalahkan kecanduannya.

Jika seseorang mulai berhenti merokok, tubuh akan mendapat banyak manfaat, salah satunya mengurangi risiko kanker. Melansir dari Medical News Today, Senin (15/02/2021), simak reaksi dalam tubuh setelah berhenti merokok dalam kurun waktu tertentu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dalam Hitungan Jam

Ilustrasi Kesehatan Jantung
Ilustrasi Kesehatan Jantung

Saat berhenti merokok setelah 20 menit sejak rokok terakhir, detak jantung dan tekanan darah mulai turun dan kembali normal. Sirkulasi darah juga secara perlahan mulai membaik.

Setelah 12 jam, tubuh akan membersihkan diri dari karbon monoksida yang berlebih. Karbon monoksida merupakan bahan beracun yang terkandung dalam rokok. Tingkat karbon monoksida akan kembali normal, sehingga kadar oksigen dalam tubuh meningkat.

 


Dalam Hitungan Hari

Gambar Ilustrasi Wanita Sedang Menghirup Udara Segar
Sumber: Unsplash

Setelah 1 hari, tekanan darah mulai menurun dan kembali normal. Begitu pun dengan detak jantung yang kembali normal. Sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Kadar oksigen dalam tubuh juga mulai meningkat, sehingga dalam melakukan aktivitas fisik mudah dilakukan.

Setelah 2 hari tidak merokok, fungsi indera penciuman dan pengecapan mulai meningkat karena ujung saraf perlahan kembali normal. Hal itu karena aktivitas merokok dapat merusak ujung saraf yang berkaitan dengan indera pengecapan dan penciuman.

Lalu, setelah 3 hari kadar nikotin dalam tubuh semakin menurun. Hal ini membuat seseorang yang lama tidak merokok menjadi mudah marah, sakit kepala, dan murung.


Dalam Hitungan Bulan

ilustrasi paru-paru/credit pixabay/kalhh
ilustrasi paru-paru/credit pixabay/kalhh

Dalam waktu 1 bulan, fungsi paru-paru akan mulai membaik. Seseorang yang baru berhenti merokok akan merasakan sedikit sesak napas dan batuk. Tak hanya itu, daya tahan tubuh saat olahraga mulai meningkat.

Memasuki 9 bulan berhenti merokok, secara signifikan paru-paru semakin membaik dan bersih dari asap rokok. Silia di dalam paru-paru ini membantu melawan infeksi dan mendorong lendir keluar dari paru-paru. Sehingga silia dapat berfungsi dengan normal.

 


Dalam Hitungan Tahun

Sambil Menunggu Vaksin, Tetap Jaga Kesehatan Selama Masa Pandemi
Ilustrasi seorang pria berolahraga di rumah.

Risiko penyakit jantung koroner mulai menurun pada seseorang yang berhenti merokok selama 1 tahun. Jika sudah memasuki 5 tahun, tampilan arteri dan pembuluh darah kembali melebar karena lama tidak merokok. Hal ini dapat menurunkan risiko stroke karena tidak ada penggumpalan darah.

Dalam waktu 10 tahun, risiko kanker paru-paru akan berkurang setengahnya. Kanker mulut, pankreas, dan tenggorokan juga ikut berkurang. Kemudian 20 tahun setelahnya, risiko penyebab kematian karena merokok berubah ke level seseorang yang tidak pernah merokok. Jika terkena penyakit kanker, levelnya pun ikut berubah seperti seseorang yang tidak pernah merokok.

 

Penulis:

Syifa Aulia

UPN Veteran Jakarta

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya