Demi Hadiah, Wanita Nekat Bunuh dan Ambil Jantung Jerapah Langka

Wanita ini membunuh dan mengambil jantung spesies jerapah langka sebagai hadiah.

oleh Ulya Kaltsum diperbarui 19 Mar 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi jerapah (iStock)
Ilustrasi jerapah (iStock)

Liputan6.com, Polokwane - Seorang wanita pemburu asal Afrika Selatan menjadi perbincangan publik, khususnya para pengguna jejaring sosial setelah membunuh spesies jerapah langka dan mengambil jantungnya.

Merelize Van Der Merwe (32) mengaku bahwa membunuh binatang langka telah menjadi daftar keinginannya selama lima tahun. Ia sudah berencana untuk memburu jerapah banteng hitam, tetapi hingga saat ini belum menemukan spesies yang memenuhi syaratnya itu.

"Saya menghubungi hampir semua teman yang memiliki cukup jerapah hitam dewasa. Pada 2017 saya menemukan satu, tapi sayangnya salah satu teman saya menemukannya lebih dulu. Saya kehilangan harapan bahwa saya akan pernah bisa memburunya," kata Merelize dikutip dari Onet.pl, Jumat (19/3/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Membayar puluhan juta

Seorang Wanita Bunuh dan Ambil Jantung Spesies Jerapah Langka Menuai Kontroversi
Sumber: Facebook.

Dilansir dari Daily Star, Jumat (19/3/2021), ibu satu anak ini rela membayar hingga 1.500 poundsterling atau setara dengan Rp 29,6 juta untuk menembak jerapah banteng hitam pada 14 Februari.

Tak hanya itu, ia mengaku telah membunuh hingga 500 binatang, seperti singa, macan tutul, dan gajah.

Merelize mengunggah momen tersebut ke dalam akun Facebook pribadinya. Dalam fotonya, ia berpose sambil memegang jantung jerapah yang baru saja dibunuh.

"Betapa besarnya jantung jerapah itu? Aku benar-benar sangat senang dengan hadiah besarku!!!" tulis Merelize dalam keterangan unggahannya.

Ia dan suaminya, Gerhardt Nell telah merencanakan perjalanan ke resor Sun City di Afrika Selatan. Namun, saat mendapat telepon ada seekor jerapah banteng hitam terlihat di sebuah taman permainan, keduanya segera mengubah rencana.


Tujuannya

Begini Suasana di Taman Margasatwa Ragunan saat Libur Natal 2020
Kawanan jerapah terlihat di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, Sabtu (26/12/2020). Meskipun pandemi covid-19 masih terjadi, sejumlah warga tetap mengunjungi Ragunan di libur panjang Natal 2020 ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Merelize mengatakan bahwa jerapah tersebut akan dikuliti dan digunakan untuk membuat karpet permadani. Selain itu, ia juga berharap unggahannya tersebut dapat melawan gagasan dari hak-hak hewan.

"Saya tidak peduli dengan lobi anti-perburuan. Saya menyebut mereka mafia," katanya.

"Mereka mengancam membunuh putriku dan ibuku. Namun, jika mereka membuat saya menderita, saya akan membuat mereka menderita dua kali lebih buruk, dan itulah mengapa saya mengunggah foto-fotonya," imbuhnya.


Menuai kontroversi

Ilustrasi Jerapah
Via : Pixabay / Chraecker

Merelize berdalih bahwa perburuan sangat penting untuk kesuksesan konservasi di Afrika Selatan. Menurutnya, pemburuan dapat membantu mengembalikan spesies dari kepunahan.

"Jika Anda melarang perburuan, hewan akan menjadi tidak berharga dan mereka akan menghilang," ujarnya.

Tindakan wanita berusia 32 tahun itu pun menuai kontroversi, salah satunya dari komedian Ricky Gervais.

"Sulit untuk memikirkan hal yang lebih memuakkan atau tidak masuk akal daripada membunuh hewan untuk hiburan, kemudian memotongnya sehingga Anda dapat menampilkan bagian tubuhnya dan menyombongkannya. Piala perburuan adalah kondisi kemanusiaan yang paling buruk," kata Ricky.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya