Liputan6.com, Jakarta Perayaan Paskah memang selalu identik dengan telur Paskah. Nah, bagaimana dengan asal usul tradisi ini mulai berlangsung?
Munculnya telur Paskah dimulai dari abad kedua agama Kristen mulai disebarkan. Pada abad kedua tersebut, orang Kristen mendatangi suku Teutonic, Roma Utara.
Advertisement
Baca Juga
Tujuan mereka adalah untuk menyebarkan agama Kristen. Para penyebar ini menggunakan adat istiadat warga setempat agar ajaran mereka dapat diterima dengan baik. Salah satunya dengan mentransformasikan festival Easter milik mereka dengan ajaran Kristen.
Festival tersebut berlangsung bertepatan dengan Hari Raya Paskah, di mana menjadi hari kebangkitan Kristus.
Ketika bangsa Romawi memiliki pepatah yang mengatakan "semua kehidupan berasal dari telur," maka hal ini diadaptasi oleh banyak kebudayaan. Karena menurut banyak kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tradisi Orang Mesir dan Orang Persia Kuno
Sementara itu, orang Mesir dan orang Persia Kuno memiliki tradisi menghias telur dan kemudian ditukarkan dengan temannya.
Bangsa Mesir menguburkan telur di dalam kuburan mereka, sedangkan bangsa Yunani meletakkan telur di atas kuburan mereka. Hal ini menyebabkan pada abad kedua, gereja-gereja mulai merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus dengan simbol telur.
Â
Advertisement
Makna Warna Merah dan Hijau
Orang Kristen Mesopotamia yang pertama kali mempelopori membagikan telur kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Yesus Kristus.
Setelah itu, telur yang dihias mulai populer, kebanyakan dilukis berwarna merah dan hijau. Makna dari warna merah yakni melambangkan warna darah Yesus Kristus.
Sementara itu, warna hijau menjadi lambang dari tuans-tunas baru yang mulai tumbuh pada permulaan musim semi.