Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Filipina meninggal setelah dipaksa melakukan 300 kali squat sebagai hukuman karena melanggar jam malam Covid-19.
Â
Baca Juga
Advertisement
Menurut The Inquirer, Darren Manaog yang berusia 28 tahun dilaporkan telah membeli air pada 1 April pukul 6 sore, melewati jam malam Covid-19 di kota General Trias, provinsi Cavite. Petugas keamanan pun melihatnya keluar rumah di jam tersebut.
Dia kemudian dibawa ke depan balai kota kota dan dilaporkan dipaksa melakukan 300 kali squat sebagai hukuman.
Saksikan Video di Bawah Ini:
Kejang yang Diderita
Keesokan harinya, Darren berjuang untuk menggerakkan tubuhnya akibat kelelahan dan kesulitan berjalan, kata saudara perempuannya. Darren juga mengatakan kepada saudara perempuannya tersebut bahwa tubuh, paha dan lututnya terasa sakit. Akhirnya, dia pun mulai mengalami kejang. Darren kemudian pingsan dan kemudian meninggal pada pukul 10 malam, kata keluarganya, menurut CNN Filipina.
Advertisement
Polisi Membantah Penangkapan Darren
Kepala kepolisian General Trias City, Marlo Celero, membantah bahwa polisi terlibat dalam penangkapan Darren dan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki catatan penangkapannya.
"Setelah penyelidikan kami, kami menemukan bahwa seorang Darren Peñaredondo ditangkap bukan oleh polisi tetapi oleh barangay tanod (penjaga) di Barangay Tejero pada Kamis malam."
Celero juga mengatakan bahwa polisi akan menyelidiki masalah tersebut untuk menemukan kebenaran di balik klaim tersebut.
Sementara itu, Wali Kota General Trias, Antonio Ferrer, memposting pernyataan di Facebook yang mengonfirmasi bahwa dia telah meminta Kapolri untuk menyelidiki masalah tersebut. Ferrer juga mengatakan bahwa dia menghubungi keluarga Darren untuk menyampaikan belasungkawa dan bantuan.
Kasus Covid-19 di Filipina
General Trias saat ini berada di bawah jam malam yang berlangsung dari jam 6 sore hingga 5 pagi, sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi angka Covid-19. Filipina telah mencatat lebih dari 810.000 kasus Covid-19 sejauh ini dengan sekitar 14.000 kematian.
Jam malam telah diumumkan pada 27 Maret lalu, bersama dengan beberapa langkah lain seperti larangan berkumpul lebih dari 10 orang, setelah negara itu melaporkan peningkatan harian sebanyak 9.838 kasus.
Advertisement