Selain Turunkan Berat Badan, Diet Detoks Anggur Bisa Kurangi Risiko Penyakit Serius

Diet detoks anggur diyakini dapat mengurangi risiko bahkan menghilangkan penyakit serius, seperti kanker.

oleh Syifa Aulia diperbarui 15 Mei 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2021, 10:00 WIB
anggur
ilustrasi membersihkan buah/Photo by Manki Kim on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Selain menurunkan berat badan, diet detoks anggur dipercaya dapat membantu mengurangi risiko bahkan menghilangkan penyakit serius. Penyakit yang dimaksud, seperti kanker, penyakit paru-paru, hingga penyakit jantung.

Diet ini dapat membuang limbah beracun dari tubuh. Sehingga beberapa orang percaya dengan kegunaannya terhadap penyakit kanker. Namun, di Indonesia diet ini tidak cukup terkenal.

Diet detoks anggur pertama kali muncul di Afrika, yang kemudian disebarkan ke Amerika Serikat. Anda hanya mengkonsumsi buah anggur dan air pada diet ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ditemukan di Afrika

Ilustrasi buah anggur
Ilustrasi buah anggur (dok.unsplash/Jene Yeo)

Melansir dari Live Strong, Kamis (13/5/2021), seorang pria di Afrika bernama Basil Shackleton mengidap bilharzias selama lebih dari 40 tahun. Ia telah memiliki penyakit itu sejak usianya masih kecil.

Tubuh Shackleton sudah tidak merespons obat-obatan kimia karena hanya memiliki satu ginjal yang tidak berfungsi. Shackleton hanya memakan buah anggur dan air putih untuk kesembuhannya. Ternyata upayanya membuahkan hasil, ia sembuh dari penyakitnya. Upaya penyembuhannya itu ia tulis ke dalam buku berjudul "Grape Cure: A Personal Testament."

Pengalaman lain juga dirasakan oleh Johanna Brandt dari Afrika Selatan. Tahun 1926, ia membawa diet detoks anggur ke Amerika Serikat. Brandt yang mengidap kanker perut ikut meyakini bahwa diet detoks anggur telah menyembuhkan penyakitnya.


Mencegah Penyakit Jantung

Buah Anggur
Ilustrasi Buah Anggur Credit: pexels.com/Kai

Pusat Kardiovaskular Universitas Michigan mengeluarkan studi yang membandingkan antara sayur dan buah yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah dengan anggur. Studi tersebut menyatakan bahwa anggur lebih membantu dalam mencegah penyakit jantung.

Hal ini karena anggur mengandung fitokimia sebagai antioksidan alami. Biji anggur juga mengandung oligomer procyanidolic atau PCO. Flavonoid ini tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, tetapi dapat membantu sirkulasi darah meningkat dan menguatkan pembuluh darah.


Masih Sedikit Bukti Ilmiah

anggur
ilustrasi buah anggur/Photo from Pixabay

Menurut situs cancer.org, klaim detoks anggur dalam mengobati penyakit kanker yang sukses pada manusia masih memiliki sedikit bukti ilmiah.

Meskipun buah ini mengandung beberapa nutrisi yang menjanjikan. Sehingga perlu adanya beberapa pertimbangan sebelum memulai.


Cara Konsumsi

Mengonsumsi Buah Anggur
Ilustrasi Buah Anggur Credit: pexels.com/Luiz

Jika ingin memulai diet ini, Anda hanya perlu mengkonsumsi anggur dan air. Praktisi menyarankan untuk mengkonsumsi dari jumlah kecil hingga besar secara bertahap setiap harinya.

Sebab saat pertama kali memulai, Anda bisa mengalami pusing, mual, sembelit dan sakit kepala. Sehingga disarankan untuk dikonsumsi dari jumlah kecil di hari pertama diet.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya