Liputan6.com, Jakarta- Gangguan kesulitan tidur sering kali dialami segelintir individu. Situasi ini bisa bersifat jangka pendek yang berlangsung satu malam hingga beberapa minggu, atau jangka panjang yang berlangsung selama tiga tiga bulan lebih.
Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi penyebab terjadinya insomnia seperti asma, depresi, radang sendi, atau kanker.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya itu, penggunaan zat seperti alkohol juga dapat menyebabkan insomnia. Individu yang mengalami insomnia memiliki risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi seperti tekanan darah tinggi, obesitas dan depresi.
Insomnia yang berlangsung jangka pendek tidak memerlukan pengobatan. Namun, untuk insomnia kronis atau jangka panjang tentunya memerlukan perawatan untuk kondisi atau masalah kesehatan.
Banyak mitos yang beredar mengenai insomnia, salah satunya tubuh yang dapat menyesuaikan kurangnya tidur. Nah, ada beberapa fakta di balik mitos tentang insomnia, seperti melansir dari WebMD, Kamis (26/05/2020).
Faktanya
1. Olahraga membantu Anda tidur
Olahraga teratur dapat menjadi salah satu cara untuk membantu tidur lebih baik. Hindari olahraga yang terlalu dekat dengan waktu tidur.
2. Bangun dari tempat tidur jika anda tidak bisa tidur
Ketika tidak bisa tidur, tidak apa-apa bangun sebentar untuk membaca atau mendengarkan musik. Aktivitas yang tenang dapat membantu untuk lebih rileks dan merasa ngantuk.
3. Dapat melatih diri untuk tidur
Melatih tubuh untuk mengembalikan jam tidur diperlukan konsistensi dengan mandi air hangat sebelum tidur, bermeditasi, atau membaca. Kemudian dijadikan rutinitas sebagai persiapan tidur setiap malam.
Advertisement
Mitosnya
1. Alat bantu tidur bebas risiko
Menggunakan obat tidur memang lebih efektif, tetapi hal ini memiliki potensi risiko ketergantungan.
2. Masalah tidur hilang dengan sendirinya
Insomnia tidak dapat hilang dengan sendirinya. Jika terus mengalami gangguan kesulitan tidur dan merasa lelah ketika tidur terlalu malam, perlu dibicarakan dengan dokter terkait pengobatan.
Mitos Lainnya
3. Tidur siang membantu menyeimbangkan insomnia
Bagi sebagian individu mengidap insomnia, tidur siang dapat menurunkan dorongan tidur. Namun, nyatanya tidur siang hari bisa membuat lebih sulit untuk tertidur di malam hari
4. Dapat mengganti waktu tidur yang hilang
Mengganti jam tidur dengan tidur dalam satu atau dua hari seminggu dapat mengganggu siklus jam tubuh. Gangguan tersebut dapat membuat seseorang lebih sulit untuk tidur. Maka cara mengembalikan jam tidur adalah kembali ke jadwal tidur yang teratur.
Penulis:
Stephani
Universitas Multimedia Nusantara
Advertisement