3 Alasan Anda Masih Mengantuk Meski Sudah Minum Kopi

Memiliki toleransi yang tinggi pada kafein membuat efek kafein tidak bekerja pada tubuh Anda

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2021, 09:02 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 09:02 WIB
Kafein dan Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Ilustrasi Biji Kopi Credit: pexels.com/JuanPablo

Liputan6.com, Jakarta- Pernahkan Anda mengkonsumsi kopi, namun Anda tetap merasa ngantuk? Para pecinta kopi pastinya selalu mengkonsumsi kopi di pagi hari untuk meningkatkan energi Anda. Namun, jika Anda mengkonsumsi minuman berkafein tetapi tidak merasa berenergi mungkin saja Anda memiliki toleransi terhadap kafein. 

Ini menunjukkan Anda memiliki batas toleransi terhadap kafein. Sehingga toleransi tersebut dapat menghalangi Anda merasakan efek dari kafein. Berikut ini adalah tiga alasan yang mungkin dapat menunjukkan kafein tidak berpengaruh pada tubuh Anda seperti melansir dari Insider.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Tidak Berpengaruh karena Genetika

Kafein
Ilustrasi Kopi Credit: pexels.com/Dominika

Bagi sebagian orang, pengaruh dari genetika juga dapat menyebabkan Anda tidak dapat merasakan efek dari kafein. Setelah mengonsumsi kafein biasanya dibutuhkan sekitar 45 menit bagi tubuh untuk menyerap kafein tersebut. Kemudian kafein akan bergerak ke otak dan memblokir adenosin sehingga dapat menghambat rasa kantuk. Namun genetika merupakan salah satu faktor dalam sensitivitas kafein. Seberapa cepat dan seberapa lama merasakan efek kafein bergantung pada genetika Anda. 


Tubuh Memiliki Toleransi Terhadap Kafein

secangkir kopi
ilustrasi secangkir kopi/Photo by Public Domain Pictures/Pexels

Jika Anda merasa secangkir kopi di pagi hari tidak memberikan efek pada tubuh Anda. Mungkin saja Anda memiliki toleransi yang tinggi terhadap kafein. Hal ini dapat terjadi ketika Anda secara terus menerus mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga tubuh Anda sudah kebal terhadap kafein.

Akibatkan kafein yang dibutuhkan oleh tubuh Anda untuk memberikan efek pada tubuh Anda akan meningkat. Dosis maksimum kafein per hari yang dianjurkan adalah 400 mg perhari atau sekitar empat cangkir kopi.

Jadi, ketika Anda tidak merasakan efek dari batas dosis kafein, Anda mungkin telah membangun toleransi yang tinggi. Perlu diperhatikan juga bila Anda mengkonsumsi kafein lebih dari dosis tersebut dapat menyebabkan efek negatif seperti sakit kepala atau insomnia. 

Jika Anda memiliki ketergantungan pada kafein, dianjurkan untuk mengurangi secara perlahan penggunaan kafein. Berhenti sejenak mengkonsumsi kafein dapat membantu tubuh menjadi lebih sensitif terhadap efek kafein.


Tidak Berpengaruh karena Anda Lelah

Kopi
Ilustrasi Kopi Credit: pexels.com/Thelazy

Jika Anda berpikir kafein adalah obat untuk mengatasi rasa kantuk, Anda salah. Bila seseorang merasa lelah, kafein tidak dapat mengatasi rasa kantuk. Anda disarankan untuk tidur atau istirahat dengan waktu yang cukup sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh Anda. Anda bisa mendapatkan istirahat yang cukup dengan melakukan meditasi sebelum tidur. 


Alternatif Kafein untuk Membantu Anda Tetap Berenergi

gelisah-kezo
ilustrasi efek samping kopi/pexels

1. Tetap terhidrasi. Minum air yang cukup dapat membantu Anda tidur lebih lama. Sebuah studi telah menunjukkan tidur enam jam di malam hari merupakan salah satu penyebab dari kurangnya hidrasi pada tubuh Anda. 

2. Berolahraga. Berolahraga membuat otak kita melepaskan endorfin yaitu hormon yang memberikan kebahagiaan, kesenangan, serta rangsangan untuk membuat Anda tetap terjaga.

3. Berjemur. Berdasarkan hasil penelitian telah menemukan bahwa paparan sinar matahari yang tinggi dapat dikaitkan dengan kualitas tidur yang baik dan membuat Anda lebih cepat tidur.

4. Sarapan. Dari hasil penelitian pada siswa berusia 13 hingga 20 tahun, mereka akan lebih berenergi setelah sarapan.

 

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya