6 Fakta Bagaimana Makanan Panas dan Dingin Mempengaruhi Tubuhmu

Banyak dari kita tak tahu apa yang akan terjadi pada tubuh saat kita mengonsumsi makanan panas atau dingin.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 27 Nov 2021, 19:55 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2021, 19:55 WIB
Pengaruh Hormon
Ilustrasi Mengonsumsi Makanan Credit: pexels.com/Bella

Liputan6.com, Jakarta - Tiap individu memiliki makanan favorit yang berbeda-beda. Ada yang suka menyantap makanan dingin, ada pula yang lebih menikmati makanan hangat atau panas.

Namun, banyak dari kita tak tahu apa yang akan terjadi pada tubuh saat kita mengonsumsi makanan panas atau dingin.

Ternyata peneliti menemukan betapa berbedanya makanan panas dan dingin mempengaruhi tubuh kita secara negatif dan positif.

Berikut beberapa fakta tentang bagaimana makanan panas dan dingin mempengaruhi tubuh, seperti melansir dari Bright Side, Sabtu (27/11/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

1. Jika memilih makanan dingin mengonsumsi lebih banyak kalori

Es Krim
Ilustrasi Es Krim Credit: pexels.com/Jeshoots

Banyak yang mengklaim bahwa mengonsumsi makanan panas memiliki lebih banyak kalori karena membuatmu lebih cepat kenyang. 

Namun, peneliti menemukan bahwa orang yang memilih hidangan dingin daripada hangat cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori. Untuk lebih spesifik, mereka mengkonsumsi setidaknya 31% kalori, 37% lemak dan lebih dari 22% karbohidrat.

Masalah ini bahkan lebih terlihat pada individu yang mengalami obesitas, dan satu solusi yang bisa Anda lakukan yakni menambahkan hidangan panas bersama dengan salad dingin.  

 

2. Tubuh lebih sulit mencerna makanan dingin

Keju, Susu, dan Es Krim
Ilustrasi Susu dan Es Krim Credit: pexels.com/Roman

Cara tubuh kita mencerna makanan yakni dengan membawanya ke suhu inti kita. Ini berarti bahwa ketika kita makan sesuatu yang dingin, tubuh kita harus bekerja dua kali lipat untuk menghangatkan makanan terlebih dahulu dan kemudian mencernanya. 

Misalnya, sup panas hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk dicerna oleh perut. Di sisi lain, produk susu, terutama es krim, akan memakan waktu mulai dari 30 menit hingga 2 jam.

Ini tidak berarti Anda harus berhenti makan makanan dingin karena buah-buahan dan sayuran, khususnya, paling baik dimakan mentah.

Apa yang bisa Anda lakukan dengan makanan dingin lainnya yakni dengan menyimpan di mulut lebih lama sehingga enzim bisa mulai memecahnya saat menghangatkannya.

3. Makanan panas cenderung lebih bergizi

sup jamur
ilustrasi sup jamur/copyright by Yulia Davidovich Shutterstock

Makanan hangat lebih mudah dicerna dan akibatnya semua nutrisi diserap jauh lebih cepat dari tubuh. Tidak hanya itu, ketika beberapa sayuran, seperti tomat, dimasak, jumlah likopennya meningkat. 

Namun, satu kelemahan dari memasak buah dan sayuran adalah vitaminnya mencair. Jadi, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah memasaknya sesedikit mungkin.

 

4. Air dingin lebih cepat diserap daripada panas

Minuman Bersoda
Ilustrasi Minuman Bersoda Credit: pexels.com/Naea

Air dingin dikatakan dikosongkan dari perut kita jauh lebih cepat dank arena itu diserap lebih baik daripada saat panas. Manfaat lainnya adalah air dingin membantu meningkatkan daya tahan tubuh bagi mereka yang sering berolahraga. 

Ditemukan juga bahwa air hangat akan membuatmu minum dalam jumlah yang lebih sedikit, sesuatu yang bisa menyebabkan dehidrasi. Di sisi lain, minum air yang relative dingin (16 derajat C) dikatakan sebagai suhu terbaik.

Ini karena orang ditemukan minum lebih banyak air dengan suhu itu dan lebih sedikit berkeringat. Namun, bagi Anda yang mengalami kondisi yang mempengaruhi kerongkongan perlu lebih berhati-hati, karena Anda harus menggunakan air hangat agar pipa makanan Anda terasa lega.

5. Makanan panas membuatmu kenyang lebih lama

sup
Ilustrasi/copyrightshutterstock/Anna_Pustynnikova

Alasan mengapa hal ini terjadi karena makanan panas tidak membuat nafsu makanmu kembali secepat itu. Ini karena nutrisi yang dilepaskan dalam makananmu, membuatnya terasa jauh lebih enak. 

Jadi, perasaan puasmu sangat meningkat dan kecepatanmu mengonsumsi hidangan akan berkurang. Saat Anda makan perlahan, otakmu mendapatkan sinyal bahwa Anda mulai kenyang.

Jadi, makan perlahan memungkinkanmu makan sebanyak yang Anda butuhkan dan otakmu menekan nafsu makan lebih lama setelah Anda selesai makan.

6. Makanan panas meningkatkan kesehatan usus

Sup Kentang
Ilustrasi Sup Kentang Credit: pexels.com/olga

Saat Anda memasak makanan di atas 65 derajat C, sangat sulit bagi mikroorganisme untuk bertahan hidup dan membahayakanmu. Hal yang sama berlaku untuk air yang Anda tidak yakini kualitasnya. 

Di sisi lain, minuman berkarbonasi dingin, seperti soda, bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan bahkan mual. Hal laun yang bisa disebabkan oleh makanan dingin adalah pembentukan gas di ususmu, sesuatu yang bisa menyebabkan kembung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya