Liputan6.com, Jakarta - Kalian pasti sering melihat kucing menyelinap ke lubang kecil atau masuk ke dalam wadah dan menyesuaikan tubuhnya dalam wadah tersebut. Hal ini bisa terjadi karena tulang belakang kucing terdiri atas lebih dari 50 tulang belakang (jumlah pastinya bervariasi tergantung pada panjang ekor mereka).
Baca Juga
Advertisement
Mengutip My Animals, Selasa (1/11/2022), jumlah tulang yang sangat banyak ini membantu kucing memiliki mobilitas yang lebih besar dan memungkinkan mereka untuk mengkoordinasikan berbagai bagian tubuh mereka dengan lebih baik.
Tulang belakang kucing yang merupakan tulang individu yang membentuk tulang belakang, memiliki cakram bantalan yang sangat elastis di antara tulang-tulang tersebut, yang memungkinkan kucing untuk memutar tubuh mereka sejauh 180 derajat ke kiri dan ke kanan, yang berarti bahwa kepala dan kaki depan kucing dapat menghadap arah yang berlawanan dari pinggul dan kaki belakang.
Sebaliknya, manusia pada umumnya hanya dapat memutar badan mereka sekitar 90 derajat ke arah manapun. Kelenturan ekstrem kucing juga memudahkan mereka untuk membersihkan semua bagian tubuh mereka, sehingga menghilangkan bau yang mungkin menyebabkan mereka terdeteksi oleh kucing lain, predator yang lebih besar dan mangsa potensial
Struktur cakar mereka juga merupakan faktor penting dalam hal cara kucing bergerak. Cakar mereka mengandung peredam kejut yang kuat, yang mampu mengurangi benturan ketika mereka mendarat di permukaan yang keras.
Mereka juga mampu memanjangkan cakarnya saat memanjat, berburu, atau melarikan diri dari bahaya. Sebagai predator yang menerkam dan mengejar mangsanya, kucing berevolusi sedemikian rupa sehingga memberi mereka langkah ekstra panjang, kemampuan berlari hampir 30 mph untuk semburan pendek dan kemampuan untuk melompat sebanyak sembilan kali tinggi mereka dari posisi berdiri. Adaptasi evolusioner tersebut juga memberi mereka kemampuan untuk mendarat di atas kaki mereka (hampir) sepanjang waktu ketika mereka jatuh.
Menyelinap Tempat Sempit
Terkait rahasia kucing mampu menyelinap di tempat sempit, menurut Catonsville Cat Clinic di Maryland, Amerika Serikat, tulang belikat kucing melekat pada bagian tubuh lainnya hanya oleh otot dan bukan tulang.
Hal yang sama berlaku untuk tulang selangka kucing. Selain itu, tulang selangka kucing jauh lebih kecil dibandingkan dengan bagian tubuh kucing lainnya. Fitur anatomi kucing ini lah yang membantu kucing bisa masuk melalui lubang yang rapat.
"Mampu masuk ke ruang kecil adalah keuntungan evolusioner saat berburu mangsa kecil seperti tikus, tetapi juga untuk bersembunyi dan melarikan diri dari pemangsa potensial,"Â kata Nathalie Dowgray, kepala International Society of Feline Medicine di Inggris.
Melansir Live Science, rahasia lain tentang kemampuan unik kucing ini adalah kumis kucing yang juga berperan membantu mereka masuk ke tempat kecil atau sempit. Kumis kucing adalah rambut yang dua kali lebih tebal dari bulu kucing dan berada tiga kali lebih dalam di kulit.
"Pangkal setiap kumis dikemas dengan ujung saraf sehingga memberi kucing sistem navigasi yang sangat sensitif dan menyampaikan banyak informasi tentang lingkungan mereka, termasuk menilai ukuran ruang kecil sebelum mereka mencoba masuk ke dalamnya,"Â ungkap Dowgray.
Â
Â
Advertisement
Kucing Seperti Cairan?
Marc-Antoine Fardin, fisikawan di Paris Diderot University, menyelidiki pertanyaan itu dalam sebuah studi pada 2014, di mana ia kemudian memenangkan Hadiah Nobel Ig parodi, Hadiah Nobel yang menghormati penelitian membuat orang tertawa lalu berpikir.
Fardin dalam studinya itu menyimpulkan bahwa kucing bisa berbentuk cair atau padat, tergantung situasinya. Cairan secara umum didefinisikan sebagai bahan yang menyesuaikan bentuknya agar sesuai dengan wadah.
Dengan waktu yang cukup, kucing bisa memenuhi definisi itu. Seperti yang terlihat di gambar-gambar yang bertebaran di internet, menunjukkan bahwa mereka dapat masuk ke dalam bak cuci, vas, mangkuk, atau stoples.
"Kucing biasanya memilih untuk bersembunyi di ruang kecil seperti di kolong tempat tidur ketika mereka merasa stress atau ketakutan karena ini membantu mereka merasa lebih aman dan terlindungi,"Â tutur Dowgray.
"Kucing juga akan memilih ruang kecil untuk privasi ketika membutuhkan waktu dari lingkungan sekitarnya. Hindari menganggu kucing di ruang kecil, kecuali jika khawatir mereka mungkin terluka atau tidak sehat," tambahnya.
Mitos Atau Fakta, Benarkah Nyawa Kucing Ada 9?
Berkat kepiawaiannya dalam melompat dan menghindar dari tabrakan maut, kucing kerap kali dijuluki sebagai hewan yang memiliki sembilan nyawa.
Mitos ini selalu melekat pada kucing dari masa ke masa. Tak hanya di Indonesia, hal ini juga diyakini oleh masyarakat di seluruh dunia.
Pertanyaannya, apakah ini mitos atau sebuah kenyataan?
Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Rabu (26/1/2022), kucing sebenarnya tidak memiliki sembilan nyawa. Salah satu alasan mengapa kucing mendapat reputasi untuk bereinkarnasi karena kemampuan mereka dalam melompaat dan mendarat.
Kucing acap kali memanjat pohon tinggi, berlari menyelinap ke bawah kolong mobil yang melaju dalam kecepatan tinggi. Tak hanya punya kemampuan lari, kucing juga pelompat ulung.
Mereka mampu berlari lalu melompat satu atap ke atap rumah yang lain. Bahkan, ketika sedang terjatuh dari ketinggian pohon atau bagunan, mereka dapat mendarat dengan baik dan tetap hidup.
Kemampuan mendarat yang terbilang baik ini dikarenakan kucing memiliki susunan tulang belakang yang sangat fleksibel. Alasan lain, karena susunan tulang belakang mereka lebih banyak dibandingkan dengan manusia.
Advertisement