Liputan6.com, Jakarta - Puasa di hari Senin dan Kamis merupakan amalan sunah yang dianjurkan kepada seluruh umat Islam. Namun puasa ini berbeda dengan puasa wajib yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
Baca Juga
Advertisement
Puasa Senin Kamis adalah sunah. Menjalankan amalan sunah bisa mendapatkan pahala, namun meski tak mengerjakannya pun tak apa. Puasa Senin Kamis, boleh dilakukan kapan saja di hari itu, kecuali hari yang memang diharamkan untuk berpuasa.
Adapun hari yang diharamkan untuk berpuasa, diantaranya 1 Syawal, 10 Dzulhijjah, dan 11-13 Dzulhijjah. Puasa Senin Kamis dilakukan sama seperti puasa pada umumnya, yakni menahan untuk tidak makan dan minum hingga waktu magrib.
Dilansir melalui laman resmi Islam NU Online pada Senin (28/11/2022), dalam bahasa Arab, Senin disebut dengan isnain yang memiliki makna dua. Hal ini dikarenakan, Senin dalam agama Islam adalah waktu atau hari kedua dari penciptaan seluruh makhluk selain bumi.
Sedangkan, Kamis dalam bahasa Arab adalah Khamis yang bermakna lima, karena hari kelima ini menjadi waktu penciptaan seluruh makhluk selain bumi. Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan yang begitu istimewa, karena menjadi ibadah yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Disebutkan melalui hadist dari Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha, yang artinya:
“Nabi shallallahu alaihi wasallam selalu menjaga puasa Senin dan Kamis,” (Hadist Riwayat Tirmidzi dan Ahmad).
Selain itu, Senin pun hari kelahiran dan wafat Nabi Muhammad SAW yang dijelaskan dalam sebuah hadist riwayat Muslim. Keutamaan lain dari amalan sunah puasa Senin Kamis, yaitu waktu yang bersamaan dilakukannya hari penyetoran amal manusia.
Tata Cara dan Niat Puasa Senin-Kamis
Puasa Senin Kamis adalah puasa sunah yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis dalam satu minggu. Sejumlah orang yang sudah terbiasa melakukan amalan ini, biasanya akan terus melakukan puasa hingga sebulan ke depan.
Dengan begitu, mereka berpuasa sebanyak delapan kali dalam sebulan di setiap hari Senin dan Kamis pada bulan tersebut. Amalan puasa yang dianjurkan ini sifatnya sunah, Dr. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan, para ulama telah sepakat bahwa hukum puasa Senin Kamis adalah sunah. Berikut merupakan lafal niat puasa Senin Kamis:
Puasa Senin
“Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillahi ta’ala”.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Alla ta’ala”.
Puasa Kamis
“Nawaitu shauma yaumil khamisi lillahi ta’ala”.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta’ala”.
Waktu yang ditentukan untuk menjalankan puasa Senin Kamis sama seperti puasa pada umumnya. Durasi puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau waktu magrib. Selama berpuasa, umat Islam perlu mencegah hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Advertisement
Keutamaan Puasa Senin dan Kamis
Puasa Senin Kamis merupakan amalan sunah yang dapat dilakukan oleh umat muslim. Meskipun sunah, mereka yang mengerjakannya akan mendapatkan pahala. Tak hanya itu saja, berpuasa di hari Senin dan Kamis pun memiliki keutamaan yang perlu umat Islam ketahui. Berikut ini merupakan keutamaan dari puasa Senin dan Kamis:
1. Puasa Yang Selalu Dilakukan Rasulullah
Nabi Muhammad SAW selalu mengerjakan dan menjaga puasa Senin Kamis agar selalu bisa menunaikan amalan sunah satu ini. Hal ini dijelaskan melalui hadist riwayat Tirmidzi dan Ahmad, yang disampaikan langsung oleh Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha, berkata:
“Nabi shallallahu alaihi wasallam selalu menjaga puasa Senin dan Kamis,” (Hadist Riwayat Tirmidzi dan Ahmad).
2. Hari Kelahiran dan Wafat Rasulullah
Senin merupakan hari lahir sekaligus wafatnya Rasulullah. Perihal ini dijelaskan melalui satu hadist, sebagai berikut:
“Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (Hadist Riwayat Muslim: 1162).
Sejarawan Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq al-Makhtum menjelaskan, Nabi Muhammad SAW lahir tanggal 9 Rabiul Awal tepat di hari Senin. Nabi Muhammad SAW pun wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal.
3. Hari Penyetoran Amal Manusia
Hari penyetoran amal manusia dilakukan pada hari Senin dan Kamis. Berlomba-lomba melakukan kebajikan dan amalan agar dapat disetor dalam kondisi berpuasa di hari tersebut menjadi sebuah kelebihan tersendiri. Adapun hadist yang menjelaskan terkait hal ini melalui sabda Rasulullah, sebagai berikut:
“Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap Senin dan Kamis. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa” (Hadist Riwayat Tirmidzi).
4. Hari Dibukakan Pintu Surga
Keistimewaan yang terkandung d ibalik amalan puasa sunah Senin dan Kamis adalah kedua hari tersebut, Allah SWT membuka pintu surga-Nya. Rasulullah pernah bersabda,
Artinya: “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.” (Hadist Riwayat Muslim Nomor 4652).
Advertisement