Liputan6.com, Jakarta Kai Havertz dinobatkan sebagai pemain terbaik alias Man of The Match pada pertandingan duel matchday 3 Grup E Piala Dunia Qatar 2022, Jerman vs Kosta Rika, Jumat (2/12/2022).
Perhelatan yang diadakan di Stadion Al Bayt Qatar, itu berhasil dibekukan setelah penampilan memukau dari pesepak bola nomor 7 ini, meskipun dia tidak terlihat senang dengan hadiah terbarunya.
Advertisement
Penyerang Chelsea itu mencetak dua gol setelah masuk menggantikan David Raum pada menit ke-67 dengan hasil skor 4-2 dalam pertandingan grup terakhir mereka.
Advertisement
Meskipun menang, Jerman tetap tersingkir di babak penyisihan grup karena selisih gol setelah Jepang mengalahkan Spanyol 2-1 di pertandingan Grup E lainnya.
Dilansir dari The Sun, pada Jumat (2/12/2022), dua tembakan hebat dari Havertz membawa negaranya unggul dari ketertinggalan 2-1, meskipun pada akhirnya sia-sia, tapi sudah cukup memberinya nilai tertinggi dari sponsor Piala Dunia 2022, Budweiser.Â
Dan itu yang menyebabkan dia berpose dengan trofi Man of The Match dengan wajah yang cemberut. Raut muka tidak mengenakkan Havertz pun menjadi sorotan di media sosial, khususnya Twitter. Meskipun itu pasti merupakan momen yang mengenaskan bagi Havertz, namun warganet menganggap foto tersebut dalam situasi yang lucu dan tidak menunjukkan belas kasihan.
Adapun beberapa warganet yang membanjiri komentar dari fotonya yang diunggah oleh akun Twitter @brfootball dengan caption "Kai Havertz (emoji muka datar)."
"Kenapa dia tidak menutup mulutnya," tulis akun @TSUBAS******** kemudian akun lain menimpali dengan komentar "Jangan salahkan pemain muda, salahkan media kita,".
"MOTM (Match of The Match) paling tertekan yang pernah saya lihat dalam hidup ini,"Â tulis akun @StonedB****
Kai Havertz Mengaku Kecewa dengan Timnya
Terlihat dari raut wajah saat foto dengan trofi MOTM, Kai Havertz mengaku kecewa dengan timnya sendiri. Ia menyamaratakan pertandingan kemarin sama saja seperti "menonton film horor".
Negara yang sudah melewati empat kali juara Piala Dunia itu mengalahkan Kosta Rika 4-2 tetapi tersingkir karena kemenangan mengejutkan Jepang 2-1 atas Spanyol, yang membuat Blue Samurai memuncaki grup.
Havertz mengatakan bahwa cara para pemain mengetahui tentang tersingkirnya mereka dari Piala Dunia 2022 membuatnya semakin sulit.
"Ketika terjadi seperti ini, rasanya seperti menonton film horor," katanya, dikutip dari NDTV Sports, pada Jumat (2/12/2022).
Jerman pun masih memiliki sedikit harapan dari Spanyol untuk bisa mencetak gol lebih banyak, walaupun saat itu Jepang memimpin. Namun kenyataannya, pertandingan sudah berakhir tanpa dedikasi dari Spanyol untuk Jerman.
Havertz menyalahkan kinerja timnya melawan Jepang untuk eliminasi mereka dan mengisyaratkan bahwa semua pemain Tim Nasional Jerman kurang baik.
"Kami harus jujur dan mengatakan bahwa selama empat tahun, semuanya tidak berjalan dengan baik," ungkap Harvertz atas kekecewaaannya.
"Sekarang kami sudah tersingkir dua kali di babak penyisihan grup. Saya rasa kami bukan tim turnamen lagi," tambahnya.
Â
Advertisement
Mengulang Tragedi Piala Dunia 2018
Jerman telah tiba di Qatar dengan tekad untuk memulihkan reputasi mereka yang ternodai setelah tesingkir secara mengejutkan di fase Piala Dunia Rusia 2018.
Faktanya, hal yang mengenaskan pada pertandingan terakhir tentu saja menambah panjang derita Thomas Mueller dan kawan-kawan dalam dua kesempatan terakhir bermain di Piala Dunia.
Mereka terakhir kali mengalami kejadian serupa saat bermain di Piala Dunia 2018 di Rusia. Alih-alih diunggulkan karena berstatus juara bertahan saat itu, Jerman justru dipermalukan ketika tergabung bersama Swedia, Meksiko, dan Korea Selatan.
Jerman justru menuai hasil paling memalukan ketika tersisih sebagai juru kunci setelah dipermalukan Korsel 0-2 di laga terakhir. Mereka dikalahkan pasukan Korsel yang ditangani Shin Tae-yong saat itu.
Rentetan kegagalan itu membuat banyak pihak menilai ada yang salah dalam pola pembinaan sepak bola Jerman, kendati demikian DFB selaku otoritas sepak bola Jerman telah melakukan pergantian pelatih dari Joachim Loew menunjuk Hansi Flick.
Susunan Pemain
Kosta Rika
Pelatih: Luis Fernando Suarez
(3-4-2-1): Keylor Navas; Juan Pablo Vargas, Kendall Watson, Oscar Duarte; Bryan Oviedo (Roan Wilson 90), Yeltsin Tejeda (Anthony Contreras 90), Celso Borges, Keysher Fuller Spence (Jewison Bennette 74); Joel Campbell, Brandon Aguilera (Yousin Salas (46)
Jerman
Pelatih: Hansi Flick
(4-2-3-1): Manuel Neuer; Joshua Kimmich, Nicklas Sule (Matthias Ginter 90), Antonio Rudiger, David Raum (Mario Goetze 66), Ilkay Gundogan (Nicklas Fullkrug 55), Leon Goretzka (Lukas Klostermann); Serge Gnabry, Jamal Musiala, Leroy Sane; Thomas Mueller (Kai Havertz 66)
Â
Advertisement