Liputan6.com, Jakarta Selama ini kita mungkin sering mendengar burnout yang selalu diasosiasikan dengan kondisi seseorang yang merasa kelelahan dengan tekanan pekerjaan dan stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Namun tahukah Anda, bahwa istilah burnout sendiri juga bisa dirasakan seseorang di dalam hubungan percintaan mereka? Iya, tidak salah lagi, kondisi ini disebut sebagai relationship burnout. Sama seperti kelelahan saat bekerja, kelelahan dalam sebuah hubungan hampir begitu mirip dan bisa sama sulitnya untuk pulih.Â
Kami sudah menghimpun informasi dari Choosingtherapy, Rabu (7/6/2023), relationship burnout mengacu pada seseorang yang berusaha untuk melepaskan atau memutuskan hubungan dari pasangan mereka karena berbagai alasan tertentu. Seiring berjalannya waktu, salah satunya mungkin akan merasa perasaan apatis terhadap hubungan cinta tersebut.
Baca Juga
Meskipun biasanya kelelahan sering dikaitkan dengan pekerjaan, tapi hal ini juga bisa terjadi dalam sebuah percintaan. Seringnya, kondisi ini terjadi saat seseorang merasa diremehkan atau kurang mendapatkan dukungan dari pasangannya. Hal inilah yang bisa menyebabkan kejenuhan akan meningkat.
Advertisement
Biasanya relationship burnout ditandai dengan rasa ingin berpisah dari pasangan, selalu merasa sinis dengan pasangan, kelelahan emosional saat bersama pasangan, dan tidak ingin bertemu dengan pasangan.Â
Sayangnya, jika kondisi ini tidak segera ditangani, bisa mengancam keharmonisan hubungan yang sudah dijalani dengan pasangan, lho! Jadi, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda relationship burnout ini supaya bisa menemukan solusi terbaik. Terutama jika Anda sendiri sedang berada di posisi seperti ini.
Tanda-tanda Anda Mengalami Relationship Burnout
Relationship burnout tidak terjadi dalam semalaman. Hal ini mungkin sudah dirasakan selama beberapa periode sehingga seseorang dapat merasakan ketegangan emosional dalam sebuah hubungan. Seseorang mungkin memerhatikan bila ia mulai merasa takut menghabiskan waktu atau berinteraksi dengan pasangannya. Sampai akhirnya, puncak ketidakbahagiaan ini bisa menyebabkan hubungan menjadi kandas.
Berikut ini tanda-tanda relationship burnout yang sering dirasakan:
1. Merasa berjarak dengan pasangan
Seseorang yang mengalami kelelahan dalam hubungan mungkin akan mulai merasa "terputus" atau berjarak dari pasangan mereka. Seperti misalnya kegiatan bersama yang biasanya mereka nikmati bersama dengan bahagia menjadi terasa membosankan dan membuat stres. Seseorang mungkin juga mulai lebih jarang memikirkan pasangannya hingga hubungan pun semakin terasa menjauh dan hambar.
2. Sering bertengkar
Pertengkaran terus-menerus bisa menciptakan lingkungan yang "beracun" bagi keduanya. Mereka mungkin bisa mengatasinya sementara, tapi hal ini bisa membebani mereka baik secara fisik maupun emosional. Pada waktunya, salah satu atau keduanya akan mulai berhenti mengusahakan hubungan mereka, yang menjadi tanda jenis bahwa kejenuhan sudah terjadi.
3. Malas menghabiskan waktu bersama pasangan
Tidak bisa dipungkiri kalau tidak ada hubungan yang sempurna dan selalu akan ada perselisihan di setiap hubungan. Terlepas dari itu semua, jika seseorang menjadi gelisah dan takut untuk menghabiskan waktu bersama pasangannya, ini bisa menjadi tanda lain dari relationship burnout yang bisa dikenali.
Â
Advertisement
4. Selalu merasa sinis terhadap pasangan
Dalam hubungan yang sehat, setiap pasangan biasanya akan saling memberikan manfaat dan memecahkan masalah bersama-sama ketika terjadi konflik. Namun, saat kejenuhan mulai terjadi, seseorang mungkin menemukan diri mereka bersikap sinis atau buruk kepada pasangannya. Jadi, saat bertemu pasangan, sikap mereka akan berubah menjadi sinis.
5. Merasa jauh secara emosionalÂ
Pada saat seseorang mengalami kelelahan hubungan, biasanya mereka sudah merasa capek dan kesepian. Apalagi sudah banyak perdebatan yang cukup menghabiskan energi. Hal ini bisa menyebabkan kelelahan emosional antara keduanya. Jika dibiarkan begitu saja, bisa berakibat pada menurunnya harapan dalam memperbaiki hubungan tersebut.
6. Muncul keinginan untuk berpisah
Ketika salah satu dari pasangan mulai merasakan ingin mengakhiri hubungan mereka, maka ini perlu dikhawatirkan. Apalagi jika hubungan mulai terasa renggang karena pertengkaran yang tidak kunjung selesai, seseorang mungkin akan merasa bahwa hubungan ini tidak dapat diperbaiki dan menemukan keinginan untuk berpisah.Â
7. Memiliki ketertarikan kepada orang lain
Kejenuhan dalam hubungan yang paling fatal yaitu ketika seseorang menemukan ketertarikan terhadap orang lain. Walaupun hal ini tidak bisa dibilang sebuah perselingkuhan, tapi kondisi ini bisa mengganggu hubungan mereka. Jika dibiarkan, hubungan bisa rusak dan mungkin perselingkuhan pun bisa terjadi.
Penyebab Terjadinya Relationship Burnout
Relationship burnout bisa saja terjadi karena banyak faktor dan alasan. Misalnya saja karena kepribadian yang berbeda, pertengkaran yang tidak ada habisnya, hingga saling merasa frustasi satu sama lain. Selain itu, bisa juga karena satu pasangan mungkin merasa mereka lebih berusaha mempertahankan hubungan daripada yang lain, sehingga berakibat pada timbulnya rasa tidak seimbang. Terlepas dari itu semua, masalah-masalah ini bisa menyebabkan hubungan putus.
Beberapa alasan seseorang mungkin mengalami relationship burnout dalam hubungan mereka, meliputi:
- Tidak merasa dihargai oleh pasangannya.
- Memiliki kepribadian yang harus merasa sempurna, termasuk dalam sebuah hubungan.
- Kurangnya komunikasi dalam sebuah hubungan.
- Kepribadian yang tidak cocok.
- Masalah keuangan.
- Jarang bertemu atau sering terpisah dengan pasangan.
- Merasa terkekang oleh pasangan sehingga ada yang merasa kehilangan kemerdekaan.
- Mempunyai tanggung jawab lain yang lebih penting.
Jika Anda mengalami ini semua, jangan buru-buru memutuskan hubungan dengan pasangan. Sebaiknya, ikuti beberapa tips di bawah ini supaya kelelahan dalam hubungan ini bisa terurai.
Advertisement
Tips Mengatasi Relationship Burnout
Mengalami relationship burnout tidak harus mengakhiri hubungan yang sudah Anda jalani. Terlebih jika dua orang sudah berkomitmen satu sama lain, ada sejumlah tips untuk membantu Anda mengatasinya. Seperti inilah caranya:
1. Bersikap jujur dengan kebutuhan dan keinginan Anda
Ingatlah pasangan Anda bukanlah seorang paranormal yang bisa membaca pikiran seseorang. Oleh karenanya, Anda coba untuk lebih mengekspresikan dan mengutarakan kebutuhan emosional dan fisik supaya hubungan tetap berjalan dengan baik. Selalu berusaha sejujur mungkin tetang perasaan Anda serta harapan yang dirasakan bisa memungkinkan dalam membangun kepercayaan satu sama lain.
2. Selalu berusaha sisihkan waktu bersama
Hubungan terasa hambar saat satu atau keduanya tidak menjadikan sebuah pertemuan sebagai prioritas. Jadi, sebelum menyerah pada hubungan Anda, cobalah membuat komitmen untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan pasangan. Seperti misalnya rencanakan sebuah kencan, makan malam bersama, dan luangkan waktu 10 menit setiap harinya untuk mengabarkan kegiatan masing-masing.
3. Pelajari love language pasangan
Pasangan yang memiliki bahasa cinta yang berbeda pasti akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi yang efektif. Seperti contohnya, saat pasangan ternyata seorang "act of service" mungkin merasa tidak dihargai oleh Anda karena usahanya tidak mendapatkan apresiasi. Dengan memahami bahasa cinta satu sama lainnya dapat membantu memulihkan hubungan antarpasangan.