Beda Baby Blues dan Postpartum Depression, Belajar dari Viral Ibu Nyaris Buang Bayi

Ini beda baby blues syndrome dan postpartum depression dari kasus viral ibu nyaris buang bayi di rel kereta api

oleh Sulung Lahitani diperbarui 05 Sep 2023, 11:51 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 11:51 WIB
Viral Ibu Nyaris Buang Bayi di Stasiun
Ibu nyaris buang bayi di stasiun viral, diduga tengah mengalami baby blues. (Sumber: TikTok @akaross_)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah video viral beredar di media sosial yang menunjukkan seorang ibu nyaris buang bayi di rel kereta. Video yang diunggah di akun TikTok @akaross_ itu mengklaim, peristiwa tersebut terjadi di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Untungnya, sebelum sang ibu berhasil melakukan niatnya, aksinya keburu digagalkan oleh petugas keamanan di area stasiun dan bayinya berhasil diselamatkan.

Video yang sama diunggah oleh akun Twitter @zoelfick. Kali ini berdasarkan keterangannya, sang ibu diduga mengalami baby blues.

Baby Blues Syndrome sendiri merupakan sindrom yang kerap dialami oleh para ibu usai melahirkan. Ya, memiliki bayi adalah perubahan besar dalam hidup Anda. Anda mungkin berharap merasa bahagia dan bangga dengan anggota baru keluarga Anda, namun banyak ibu yang malah merasa murung dan kewalahan.

Menurut Webmd, hingga 80% ibu baru mengalami apa yang disebut “baby blues” – penurunan suasana hati jangka pendek yang disebabkan oleh semua perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir.

Perasaan ini sering kali dimulai saat bayi baru lahir Anda baru berusia 2 atau 3 hari, namun kemungkinan besar Anda akan merasa lebih baik saat bayi Anda berusia 1 atau 2 minggu.

Namun demikian, jika perasaan sedih Anda bertahan lebih lama dari itu, atau malah menjadi lebih buruk, bukannya membaik, Anda mungkin mengalami apa yang disebut postpartum depression atau depresi pascamelahirkan. Kondisi ini lebih parah dan berlangsung lebih lama dibandingkan baby blues, dan sekitar 10% wanita mengalaminya.

Anda lebih mungkin mengalami depresi pascapersalinan jika Anda pernah mengalami depresi atau jika depresi tersebut diturunkan dalam keluarga Anda.

Bagaimana cara mengetahui apakah Anda mengalami baby blues atau postpartum depression? Berikut cara mengetahuinya dihimpun dari Webmd.

 

1. Baby Blues

Keutamaan Doa Ibu untuk Anaknya
Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/Lisa

Anda bisa jadi mengalami Baby Blues jika:

  • Suasana hati Anda berubah dengan cepat dari senang ke sedih. Satu menit, Anda bangga dengan pekerjaan yang Anda lakukan sebagai ibu baru. Berikutnya, Anda menangis karena Anda merasa tidak mampu melakukan tugas tersebut.
  • Anda tidak ingin makan atau mengurus diri sendiri karena kelelahan.
  • Anda merasa mudah tersinggung, kewalahan, dan cemas.

 

Cara Mengobati Baby Blues:

  • Anda akan mulai merasa lebih baik jika Anda melakukan apa yang dibutuhkan tubuh Anda selama masa stres ini.
  • Tidurlah sebanyak yang Anda bisa, dan istirahatlah saat bayi Anda sedang tidur siang.
  • Makanlah makanan yang baik untuk Anda. Anda akan merasa lebih baik dengan bahan bakar sehat di sistem Anda.
  • Jalan-jalan. Olahraga, udara segar, dan sinar matahari dapat memberikan keajaiban.
  • Terima bantuan ketika orang menawarkannya.
  • Santai. Jangan khawatir tentang pekerjaan rumah. Fokus saja pada Anda dan bayi Anda.

 

2. Postpartum Depression

Pentingnya Konsumsi ASI bagi Bayi di Masa Pandemi
Ilustrasi ibu dan bayi (pexels.com/Pixabay)

Anda bisa jadi mengalami postpartum depression jika:

  • Anda merasa putus asa, sedih, tidak berharga, atau sendirian sepanjang waktu, dan Anda sering menangis.
  • Anda tidak merasa melakukan pekerjaan dengan baik sebagai ibu baru.
  • Anda tidak terikat dengan bayi Anda.
  • Anda tidak dapat makan, tidur, atau merawat bayi Anda karena rasa putus asa yang luar biasa.
  • Anda mungkin mengalami kecemasan dan serangan panik.

 

Cara mengobati postpartum depression:

  • Anda mungkin tidak ingin memberi tahu siapa pun bahwa Anda merasa tertekan setelah bayi Anda lahir. Namun pengobatan dapat membantu Anda merasa seperti diri sendiri lagi, jadi penting untuk segera mencari bantuan.
  • Jika Anda mengalami gejala depresi pasca melahirkan atau baby blues tidak kunjung mereda setelah 2 minggu, segera hubungi dokter. Jangan menunggu pemeriksaan 6 minggu Anda.
  • Dokter Anda mungkin juga menyarankan konseling atau antidepresan untuk mengatasi gejala Anda. Mereka mungkin meresepkan brexanolone (Zulresso), versi sintetis baru dari hormon allopregnanolone, yang terbukti efektif dalam meredakan gejala depresi pascapersalinan.

Viral Ibu Nyaris Buang Bayi di Stasiun Kereta, Diduga Alami Baby Blues

Doa Ibu untuk Bayi Baru Lahir
Ilustrasi Bayi Baru Lahir Credit: pexels.com/Kristina

Usai melahirkan, ibu rentan mengalami baby blues. Hal itulah yang diduga terjadi pada seorang ibu yang viral lantaran nyaris membuang bayinya di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Video viral ibu nyaris buang bayi di stasiun tersebut diunggah oleh pemilik akun TikTok @akaross_. Diketahui, sang ibu diamankan oleh para petugas keamanan di area stasiun dan bayinya berhasil diselamatkan.

Melalui video singkat ibu nyaris buang bayi di stasiun, terlihat seorang petugas keamanan menggendong bayi. Sementara petugas keamanan lain berusaha menenangkan ibu yang bersangkutan.

Saat sedang ditenangkan, ibu yang tidak diketahui identitasnya ini sempat mengamuk. Dirinya tampak menolak dibantu oleh petugas.

Selengkapnya...

Infografis Journal_Apa Penyebab Terjadinya Perceraian? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Journal_Apa Penyebab Terjadinya Perceraian? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya