Apa Itu Emotional Permanence, Kenali Makna, Tanda-Tanda, hingga Cara Mengembangkannya

Emotional permanence mungkin tidak muncul secara alami pada setiap orang sehingga penting untuk mempelajari bagaimana kamu dapat mulai memupuknya dalam hidupmu.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 01 Jan 2024, 17:03 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2024, 17:03 WIB
Kenali Emotional Permanence, Ini Makna, Tanda-Tanda, hingga Cara Mengembangkannya
Kenali Emotional Permanence, Ini Makna, Tanda-Tanda, hingga Cara Mengembangkannya - Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin kamu termasuk orang yang mudah percaya dan memahami bahwa orang lain mencintaimu bahkan ketika ia tidak hadir secara fisik. Sementara, bagi sebagian yang lain, gagasan itu mungkin terasa sulit untuk dipahami.

Gagasann untuk dapat memiliki keyakinan pada perasaan orang lain terhadap kamu disebut sebagai emotional permanence atau keabadian emosional.

Melansir dari Verywell Mind, Kamis (28/12/23), emotional permanence adalah keadaan emosi yang permanen, yang diyakini tidak akan berubah ketika kamu tidak dihadapkan pada hal tersebut pada saat tertentu.

Hal ini sejalan dengan perkembangan kognitif individu, misalnya bila kamu memejamkan mata, kamu akan memahami bahwa ponselmu masih ada di depanmu meskipun kamu tidak dapat melihatnya.

Emotional permanence mungkin tidak muncul secara alami pada setiap orang sehingga penting untuk mempelajari bagaimana kamu dapat mulai memupuknya dalam hidupmu. Dengan introspeksi dan membangun kepercayaan dalam hubungan, kamu bisa menjadi lebih nyaman dan yakin bahwa orang yang kamu cintai memang benar-benar mencintaimu meskipun ia tidak mengatakannya.

Apa Itu Emotional Permanence?

Pernahkah kamu mendapati dirimu bertanya-tanya tentang bagaimana perasaan orang lain terhadap kamu ketika kamu tidak dapat di dekat mereka? Apakah kamu khawatir dengan pasangan, teman, atau keluargamu tidak mencintaimu seperti yang mereka katakan? 

Ketika orang yang kamu cintai tidak ada di sisimu untuk memberi tahu dan menunjukkan perasaan mereka terhadapmu, apakah kamu meragukan perasaan mereka dan mengkhawatirkan hubunganmu?

Apakah kamu merasa ketika orang lain tidak terlihat olehmu, kamu mungkin sudah gila? Jika demikian, kamu mungkin kurang memiliki keteguhan emosi.

Jika kamu tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan orang lain terhadapmu ketika kamu tidak bersama mereka, kamu mungkin sudah mempunyai emotional permanence yang kuat dan akan menjadi faktor terbesar dalam hidupmu.

Hal ini dapat dianggap sebagai versi kekekalan ibjek yang lebih terspesialisasi. Ketika itulah kamu memahami bahwa segala sesuatu di duniamu tetap ada meskipun kamu tidak dapat melihatnya.

Apa Tanda-tanda Emotional Permanence?

Sering Bertemu dengan Keadaan yang Buruk
Ilustrasi emosi sedih. Credit: unsplash.com/Joel

Mungkin kamu tidak yakin apakah kamu memiliki rasa emotional permanence atau tidak. Berikut beberapa tandanya, bila menurutmu cocok untuk kamu ikuti, mungkin ini bukan masalah bagimu. Namun, bila kamu tidak selaras dengan tanda berikut, kamu mungkin kurang memiliki emotional permanence.

  • Kamu tidak memerlukan validasi terus-menerus dari orang yang kamu cintai
  • Kamu merasa tenang dan aman dalam hubunganmu
  • Emosimu stabil dan tidak berfluktuasi tanpa henti
  • Sangat mudah bagimu untuk mengatur emosimu
  • Kamu secara keseluruhan merasa bahagia dan positif tentang kehidupan
  • Kamu tidak terlalu mencari kepastian

Apa Arti Kurangnya Emotional Permanence?

Kurangnya emosi yang permanen berarti kamu tidak yakin dengan perasaan orang lain terhadapmu, kecuali mereka secara aktif memberi tahumu.

Meskipun demikian, kamu mungkin tidak mempercayai mereka. Kurangnya emotional permanence terlihat seperti berikut ini.

  • Kamu tidak memercayai perasaan orang lain ketika mereka tidak ada
  • Validasi dan kepastian adalah kebutuhan penting bagimu
  • Emosimu tidak stabil
  • Susah mengatur emosi
  • Perasaanmu sangat berfluktuasi
  • Kamu kurang percaya pada orang lain

Bagaimana Mengembangkan Emotional Permanence?

Mulai Membenahi Kehidupan Nyata
Ilustrasi Emosi Bahagia Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

1. Introspeksi

Langkah pertama untuk mengubah kurangnya emotional permanence adalah memahami mengapa kamu kehilangannya. Bila kamu mengalami kesulitan dengan emotional permanence, kamu dapat mulai membangunnya dengan terlebih dahulu memahami mengapa kamu mempertanyakan kesetiaan dan dedikasi orang yang kamu cintai.

Luangkanlah waktu, baik sendiri ataupun bersama terapis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih kuat tentang perasaan dan keyakinan kamu sendiri sehingga kamu dapat mengubahnya.

2. Membangun Kepercayaan

Memperlajari cara mempercayai diri sendiri dan orang lain adalah kunci untuk mendapatkan emotional permanence.

Kamu dapat memupuk hal tersebut dengan belajar memercayai dirimu dan memastikan bahwa orang sekitarmu dapat membangun hubungan dengan orang yang juga dapat dipercaya dan jujur. Ambillah langkah kecil dalam membangun kepercayaan dan yakinkan dirimu sesering yang diperlukan.

Dampak Porsitif dari Emotional Permanence

Memiliki rasa emotional permanence yang kuat bermanfaat bagimu secara keseluruhan. Mengetahui bahwa kamu merasa aman dalam hubunganmu semakin memungkinkan kamu untuk rileks dan menikmati hidup.

Bila kamu memiliki emosi yang permanen, rasa cemas dan tidak aman dalam hubungan dan kehidupanmu secara umum akan berkurang.

Rasa tenteram ini dapat menuntunmu melangkah maju dalam hidupmu dengan iman dan keyakinan. Merasa yakin bahwa kamu dihargai oleh orang-orang yang kamu sayangi dapat menginspirasimu untuk berani mengambil risiko yang diperhitungkan dalam semua bidang kehidupanmu.

Infografis Mengenal Mengenai Self Diagnosis pada Kesehatan Mental
Mengenal Mengenai Self Diagnosis pada Kesehatan Mental.(Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya