Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh Hewan Ovovivipar

Liputan6.com, Jakarta Perkembangbiakan merupakan sifat yang tak terpisahkan dari kehidupan. Ketika proses ini terganggu, populasi bisa berada dalam ancaman punah. Setiap makhluk memiliki cara tersendiri untuk melakukan perkembangbiakan.

Meski beragam, tujuan dari setiap cara perkembangbiakan sama, yaitu memperoleh keturunan untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Secara umum, hewan melakukan perkembangbiakan melalui dua metode, yaitu melalui telur atau melalui proses melahirkan. Misalnya, kucing melahirkan sementara burung bertelur. Namun, ada juga hewan yang punya cara unik, yaitu dengan bertelur sekaligus melahirkan. Hewan-hewan ini dikenal sebagai hewan ovovivipar.

Melansir dari berbagai sumber berikut penjelasan lebih lengkap tentang hewan ovovivipar, termasuk ciri-ciri dan contohnya yang dirangkum pada Selasa (27/02/2024).

Hewan ovovivipar ialah hewan yang berkembang biak dengan meletakkan telur di dalam tubuh induknya, di mana proses pembuahan berlangsung. Telur tersebut menetas di dalam tubuh induk sebelum akhirnya melahirkan janinnya.

Selama periode tertentu, induk betina merawat janin tersebut sebelum akhirnya melahirkan hewan tersebut, mirip dengan proses melahirkan, dan tidak lagi berbentuk telur.

Dilansir dari laman Gramedia Blog, berikut adalah ciri-ciri hewan ovovivipar:

• Reproduksi secara generatif atau seksual
• Pembuahan membentuk telur
• Menyimpan cadangan makanan pada telur
• Embrio tumbuh dalam telur dengan sempurna
• Pertumbuhan Brio relatif cepat
• Bentuk tubuh induk dengan anak sama
• Tidak memiliki daun telinga
• Berkembang biak dengan cara generatif
• Perkembangbiakan melalui fertilisasi internal
• Dapat menghasilkan telur yang menetas di dalam tubuh induk betina
• Embrionya tidak mempunyai tali pusat yang dapat menghubungkannya dengan sang induk
• Embrio tidak mempunyai plasenta yang menyediakan suplai makanan ataupun oksigen
• Embrio memperoleh nutrisi ataupun makanan dari kuning telur
• Setelah telur tersebut menetas, maka anak hewan ovovivipar tetap berada di dalam tubuh induknya
• Hewan ovovivipar akan melahirkan anak-anaknya seperti halnya hewan vivipar
• Anak hewan ovovivipar yang dilahirkan akan sama seperti induknya

Hewan ovovivipar, berawal dari telur, mengalami pembuahan dan pertumbuhan embrio dalam tubuh induknya. Proses kelahiran dapat terjadi di dalam tubuh induk atau telur dapat dikeluarkan dan menetas di luar tubuh induk dalam waktu singkat.

Nutrisi yang diperoleh oleh hewan ovovivipar serupa dengan yang didapatkan oleh hewan ovipar dari cadangan makanan dalam telur. Ini karena absennya tali pusar atau plasenta yang menghubungkan mereka dengan induk untuk pertukaran nutrisi dan oksigen.

Namun, beberapa spesies memiliki saluran khusus untuk pertukaran gas pada embrio yang sedang tumbuh. Ini disebabkan oleh kekurangan nutrisi yang sering digantikan oleh sekresi rahim.

Berikut adalah beberapa contoh hewan ovovivipar yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan:

Hewan ovovivipar yang hidup di laut termasuk dalam kelompok ikan pari. Mereka berkembang biak dengan meletakkan telur yang akan menetas di dalam betina. Nutrisi yang dibutuhkan oleh embrio tersedia di dalam telur tersebut. Setelah mencapai tahap perkembangan yang optimal, ikan pari akan melahirkan embrio tersebut.

Hewan ovovivipar seperti ikan hiu melaksanakan proses reproduksi dengan cara menelurkan telur di dalam tubuhnya dan melahirkan anak setelah telur menetas di dalam tubuh tersebut. Anak hiu kemudian lahir ketika telah cukup besar untuk bertahan hidup di lingkungan luar. Mereka tidak memiliki ari-ari pada tahap ini, sehingga bergantung pada cadangan makanan dari telur untuk pertumbuhan mereka.

Hewan kuda laut masuk dalam kategori hewan ovovivipar, lantaran sistem reproduksinya unik. Sebabnya, kuda laut jantan yang memperankan peran penting dalam proses perkembangan embrio, berbeda dengan peran kuda laut betina.

Hal ini disebabkan oleh adanya kantung pada kuda laut jantan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penangkaran telur, memastikan pertumbuhan yang optimal bagi keturunannya. Setelah proses reproduksi selesai, kuda laut jantan secara alami akan meninggal.

Secara umum, bunglon biasanya melakukan reproduksi dengan cara bertelur, meskipun terdapat beragam variasi jenis dan spesiesnya yang sangat luas. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika beberapa di antaranya memilih untuk bereproduksi dengan metode ovovivipar.

Dengan cara menyimpan telur di dalam tubuhnya, bunglon memiliki kemampuan untuk meningkatkan populasi mereka. Pada akhirnya, anak bunglon akan dilahirkan oleh induknya. Selain memiliki cara reproduksi yang unik, bunglon juga dikenal karena kemampuannya untuk mengubah warna tubuhnya menjadi lebih terang atau lebih gelap, yang membedakannya dari hewan lain.

Pada permulaannya, hewan jenis ini menaruh telur di dalam tubuhnya, tetapi keturunan akan muncul dari dalam tubuh induknya. Ini menyiratkan bahwa keturunan lahir dari tubuh induknya serupa dengan proses kelahiran. Hewan ovovivipar seperti iguana, buaya, kuda laut, kadal, dan lainnya adalah contohnya.

• Reproduksi secara generatif atau seksual.
• Pembuahan membentuk telur.
• Menyimpan cadangan makanan pada telur.
• Embrio tumbuh dalam telur dengan sempurna.
• Pertumbuhan brio relatif cepat.
• Bentuk tubuh induk dengan anak sama.
• Tidak memiliki daun telinga.
• Berkembang biak dengan cara generatif.

Kuda laut bisa dibilang salah satu ovovivipar unik karena kuda laut lahir dari telur, yang diinkubasi di dalam kuda laut jantan. Selama pembuahan, kuda laut betina mentransfer telur ke jantan dan menampungnya di dalam kantong selama periode perkembangan dan telur ditetaskan.

Hewan yang bersifat ovovivipar memiliki cara reproduksi yang istimewa dimana embrio tumbuh dalam telur yang masih berada dalam tubuh induk sampai siap menetas.