Â
Liputan6.com, Jakarta Momen Lebaran memang identik dengan beragam sajian lezat yang menggugah selera, mulai dari camilan ringan hingga hidangan utama yang menggoda. Karena hanya terjadi setahun sekali, banyak orang merasa ingin menikmati makanan sebanyak mungkin sambil menikmati kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman. Namun, sering kali tanpa disadari, hal ini dapat mengaburkan kontrol terhadap pola makan.
Baca Juga
Selain itu, banyak hidangan khas Lebaran yang mengandung kadar lemak dan gula tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan-makanan tersebut berisiko menimbulkan masalah kesehatan, seperti peningkatan kadar kolesterol, asam urat, atau bahkan gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, meskipun menikmati hidangan Lebaran sangat menyenangkan, penting untuk tetap menjaga keseimbangan dan kesadaran dalam mengonsumsinya.Â
Advertisement
Berikut informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (27/1/2025).
1. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan umumnya timbul akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan yang terlalu panas atau dingin, dan pedas. Radang tenggorokan atau faringitis ini biasanya disertai beberapa gejala yang khas seperti rasa perih dan nyeri saat menelan.Â
Adapun beberapa cara untuk meminimalisir terkena radang tenggorokan adalah sebagai berikut:
- Pastikan tangan bersih sebelum makan
- Hindari makanan dengan suhu ekstrem (terlalu panas dan dingin)
- Batasi kafeinMinum cukup air putih
- Hindari asap rokok
Advertisement
2. Asam Urat
Makanan khas Lebaran biasanya banyak yang tinggi lemak dan purin seperti berbagai olahan jeroan dan daging merah. Bagi yang memiliki riwayat asam urat, tentu hal ini jika tidak dibatasi dan dikontrol dengan seksama konsumsinya, akan berisiko menimbulkan lonjakan asam urat tubuh. Selain pembatasan terhadap porsi makannya, beberapa hal seperti olahraga, konsumsi cukup sayur dan buah, juga bisa dilakukan sebagai usaha untuk mencegah naiknya asam urat.Â
3. Naiknya Gula Darah dan Kolesterol
Banyak mengonsumsi jajanan manis dan makanan berlemak saat Lebaran berpotensi memicu lonjakan kadar gula darah dan kolesterol tubuh. Jika kebiasaan makan tidak segera diperbaiki pasca lebaran, maka risiko paling parahnya bisa adalah diabetes.Â
Advertisement
4. Maag
Selain jenis makanan yang menimbulkan berbagai masalah kesehatan tadi, pola makan juga menjadi salah satu faktornya. Transisi jadwal dan pola makan selama Ramadhan dan Lebaran yang terlalu drastis perbedaannya bisa memicu penyakit maag. Hal ini bisa terjadi ketika memasuki hari lebaran langsung makan berlebihan di siang hari tanpa menyesuaikan dengan kekuatan lambung masing-masing yang selama Ramadhan terisi sedikit makanan. Lambung yang kaget dan belum bisa beradaptasi dengan banyaknya makanan yang masuk inilah yang bisa memicu sakit maag.Â
5. Hipertensi
Selain kolesterol dan asam urat, makanan berlemak saat Lebaran juga bisa memicu naiknya tekanan darah terutama bagi yang memiliki riwayat hipertensi. Adapun ciri-ciri yang perlu diwaspadai adalah pusing, sakit kepala, mual, hingga buramnya penglihatan. Penting untuk segera memastikan berapa tekanan darah ketika gejala-gejala tersebut timbul agar masalahnya bisa segera diketahui dan diatasi dengan tepat.Â
Advertisement
Ketupat Lebaran Terbuat dari Apa?
Ketupat merupakan sajian tradisional Asia Tenggara, dibuat dari beras dan dikemas dengan cara dililit oleh daun kelapa muda yang dianyam membentuk bentuk persegi.
Kue Kering Lebaran Apa Saja?
Kue nastar, kue putri salju, kue semprit, kue kacang tanah, lidah kucing, chocolate chip cookies, nastar kurma.Â
Advertisement
Apakah Orang Diet Boleh Makan Opor Ayam?
Orang yang sedang menjalani diet diperbolehkan untuk mengonsumsi opor ayam. Akan tetapi, disarankan untuk meningkatkan asupan sayuran dan buah setelah mengonsumsi opor ayam.
Berapa Kalori 1 Porsi Opor Ayam?
Sebanyak 246 gram opor ayam mengandung sekitar 392 kalori.
Advertisement
Makanan apa yang enak untuk lebaran?
Kari ayam2, rendang daging, sambal goreng ati, sate ayam, lontong sayur, semur daging, serundeng daging, kentang mustofa.