Bacaan Niat Puasa Syawal, Waktu Pelaksanaan, dan Keutamaan Menjalankannya

Setelah melaksanakan puasa wajib selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan mengerjakan puasa sebanyak enam hari di bulan Syawal.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 12 Apr 2024, 13:40 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2024, 13:40 WIB
Ilustrasi sahur, buka puasa, Islami, Ramadan
Ilustrasi sahur, buka puasa, Islami, Ramadan. (Image by macrovector on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Setelah menjalani ibadah puasa yang wajib selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa selama enam hari di bulan Syawal. Puasa ini dimulai pada tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Puasa Syawal memiliki hukum sunnah. Keutamaan dari puasa ini tidak dapat dipisahkan dari manfaat yang akan diperoleh oleh orang yang melakukannya. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa orang yang menjalani puasa bulan Ramadhan dan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, akan mendapatkan pahala seakan-akan ia berpuasa selama setahun.

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala seakan-akan ia berpuasa selama setahun." (HR Muslim).

Dalam hadis lainnya, disebutkan bahwa pahala puasa Ramadhan dihitung seakan-akan berpuasa selama sepuluh bulan. Sementara itu, puasa enam hari di bulan Syawal akan dilipatgandakan menjadi seakan-akan berpuasa selama enam puluh hari. Dengan demikian, keseluruhan ibadah puasa Ramadhan dan enam hari di bulan Syawal akan dihitung seakan-akan berpuasa selama setahun.

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu akan dilipatgandakan menjadi seakan-akan berpuasa selama sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari setelah Idul Fitri akan dilipatgandakan sepuluh kali menjadi seakan-akan berpuasa selama enam puluh hari, sehingga totalnya adalah seakan-akan berpuasa selama setahun." (HR Ahmad).

Waktu Pelaksanaan dan Niat

Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa. (Photo by mentatdgt from Pexels)

Puasa enam hari di bulan Syawal sebaiknya dilakukan secara berurutan dari tanggal 2 hingga 7 Syawal. Namun, tidak masalah jika dilaksanakan secara terpisah selama masih dalam bulan Syawal.

Puasa Syawal sama seperti puasa pada umumnya, dimulai dengan niat. Karena ini adalah puasa sunnah, maka niat puasa Syawal dapat dilakukan mulai dari waktu Maghrib hingga sebelum Dzuhur keesokan harinya. Dengan catatan, belum makan dan minum apa pun sejak fajar di hari berpuasa itu.

Mengutip dari NU Online, berikut adalah niat puasa Syawal.

Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati sittatin min syawwlin lillhi ta'l.

Artinya: "Aku berniat berpuasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Demikianlah panduan puasa Syawal. Semoga dapat menjalankannya dengan baik. Wallahu'alam.

Tata Cara Puasa Syawal

Ilustrasi buka puasa bersama
Ilustrasi buka puasa bersama. (Photo Copyright by Freepik)

Berikut ini panduan untuk melakukan puasa Syawal:

  1. Sama seperti puasa pada umumnya cara menunaikan puasa syawal dimulai dari membaca niat dalam hati dan dengan sengaja terlebih dahulu.
  2. Melakukan kegiatan sahur yaitu mengonsumsi makanan sebelum waktu imsak.
  3. Puasa syawal dapat dilakukan 6 hari berturut-turut atau berselang, yang penting masih dilakukan di bulan Syawal.
  4. Berbuka puasa ketika waktu maghrib.

Punya Utang Puasa Ramadhan, Lebih Baik Qadha Dulu atau Puasa Syawal?

Ilustrasi sahur, buka puasa, Islami, Ramadan
Ilustrasi sahur, buka puasa, Islami, Ramadan. (Image by freepik)

Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat, yakni beragama Islam, berakal, baligh, dan mampu berpuasa. Bagi muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan, maka wajib mengganti atau mengqadha di bulan lain sebelum memasuki Ramadhan tahun berikutnya.

Utang puasa Ramadhan dibayar dengan berpuasa lagi sejumlah hari yang ditinggalkan. Ketentuan qadha puasa Ramadhan ini termaktub dalam Al-Qur’an.

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 184)

Sebagian umat Islam melaksanakan qadha puasa Ramadhan di bulan Syawal. Namun, pada Syawal juga terdapat amalan puasa sunnah enam hari yang keutamaannya luar biasa. Jika puasa Ramadhan dan dilanjut enam hari Syawal, maka seperti puasa setahun.

Lantas, mana yang lebih dulu dilakukan bagi yang punya utang puasa? Puasa qadha atau ikut melaksanakan puasa Syawal?

Selengkapnya...

Infografis Serangan Jantung
Infografis serangan jantung (Source: Kementerian Kesehatan RI)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya